Berita Banda Aceh

Kodam IM Simulasi Tangani Teroris, Selamatkan Penumpang Pesawat dari Teroris

Latihan gabungan ini personel dari berbagai satuan jajaran Kodam IM, di antaranya Yonif 112/Dharma Jaya, Yonif 117/Ksatria Yudha

Editor: mufti
DOK KODAM IM
Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal 

"Dengan mengambil lokasi utama di area Stand Parking 18 Bandara SIM, latihan ini mengusung skenario realistis berupa pengamanan terhadap situasi darurat yang melibatkan pesawat komersial," Niko Fahrizal, Pangdam IM

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Prajurit Gabungan Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) sigap mengamankan sejumlah penumpang di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang Aceh Besar, dari ancaman teroris, pada Kamis malam (17/7/2025). 

Pengamanan sejumlah penumpang tersebut merupakan bagian dari latihan Penanggulangan Terorisme (Gultor), dalam rangka menjaga stabilitas keamanan wilayah, khususnya terhadap objek vital nasional, salah satunya bandara. 

Latihan gabungan ini personel dari berbagai satuan jajaran Kodam IM, di antaranya Yonif 112/Dharma Jaya, Yonif 117/Ksatria Yudha, dan Yonzipur 16/Dhika Anoraga serta Personel Kopasgat TNI-AU. 

"Dengan mengambil lokasi utama di area Stand Parking 18 Bandara SIM, latihan ini mengusung skenario realistis berupa pengamanan terhadap situasi darurat yang melibatkan pesawat komersial," kata Pangdam IM Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, Sabtu (19/7/2025). 

Dalam skenario tersebut, pasukan gabungan melakukan berbagai rangkaian simulasi taktis mulai dari pendeteksian dan identifikasi ancaman, penguasaan situasi krisis, pengamanan perimeter, negosiasi terbatas, hingga proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan presisi tinggi.

Pangdam IM menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dan peningkatan kemampuan operasional satuan dalam menghadapi dinamika ancaman non-konvensional yang semakin kompleks dan tak terduga.

"Latihan Gultor ini sangat penting untuk melatih kecepatan reaksi, ketepatan pengambilan keputusan, serta kemampuan teknis prajurit dalam mengatasi potensi gangguan keamanan, khususnya di objek vital nasional seperti bandara. Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam membangun postur pertahanan yang andal dan responsif," ujarnya.

Niko menegaskan, latihan ini bukan hanya menitikberatkan pada aspek teknis dan taktis militer semata, namun juga menjadi media untuk membangun sinergi antara TNI dan seluruh pemangku kepentingan dalam sistem pengamanan nasional, termasuk unsur sipil, aparat keamanan lainnya, serta pengelola fasilitas publik.

Niko menambahkan, dengan terselenggaranya latihan ini, Kodam IM membuktikan kesiapsiagaannya dalam menghadapi setiap potensi ancaman dan gangguan di wilayah Provinsi Aceh, sekaligus memperkuat peran strategis TNI sebagai pelindung rakyat dan penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ra)

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved