KM Barcelona yang Terbakar Kelebihan Kapasitas hingga 300 Orang, Dewan: Ada Unsur Kesengajaan

"Kalau menurut saya beda tiga ratus ini unsur kesengajaan. Nah, terkait dengan unsur kesengajaan ini, apakah ini melebihi...

Editor: Nurul Hayati
TANGKAPAN LAYAR FB ABDUL RAHMAN AGU
KAPAL TERBAKAR - KM Barcelona V terbakar di perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025) siang. Puluhan hingga ratusan penumpang melompat ke laut akibat kejadian ini. Upaya penyelamatan masih berlangsung. 

"Kalau menurut saya beda tiga ratus ini unsur kesengajaan. Nah, terkait dengan unsur kesengajaan ini, apakah ini melebihi kekuatan kapal atau jumlah penumpang? Harusnya mungkin kapal ini memang muatnya hanya 280, tapi dinaikin orang sampai 580, ini juga belum bisa kita jawab," kata Lasarus kepada awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

SERAMBINEWS.COM - Diketahui, KM Barcelona V terbakar dan diduga berasal dari salah satu kamar penumpang.

Kapal ini membawa ratusan penumpang dari Kabupaten Kepulauan Talaud dengan tujuan Pelabuhan Manado. 

Dari ratusan penumpang, tiga orang dinyatakan meninggal. Dua orang lainnya dilaporkan hilang. Sisanya selamat, termasuk nakhoda Ignus Bawotong dan 13 ABK.

Tiga jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, yaitu Asna Lapae (perempuan 50 tahun), Zakaria Tindiuling (laki-laki) dan Juliana Humulung (perempuan 40 tahun).

Mereka adalah pasien yang sedianya bakal dibawa berobat ke Kota Manado.

Sementara itu, penumpang selamat sudah pulang dijemput keluarga masing-masing setelah didata.

Sebagian lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Manado dan Minahasa Utara akibat luka benturan dan trauma. 

Berdasarkan surat perintah berlayar, KM Barcelona 5 sebenarnya terjadwal Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 WITA. 

Merinding! Teriakan Minta Tolong Penumpang Bersahutan saat KM Barcelona Terbakar
Merinding! Teriakan Minta Tolong Penumpang Bersahutan saat KM Barcelona Terbakar (serambinews)

Baca juga: Aksi Nelayan di Sulut Selamatkan Penumpang KM Barcelona Terbakar, Korban Terombang-ambing di Laut

Akan tetapi, keberangkatan diundur menjadi Minggu (20/7/2025) pukul 01.00 WITA karena alasan cuaca buruk.

KM Barcelona 5 yang diketahui milik PT Surya Pacific Indonesia saat dalam kondisi terapung di Perairan Talise, Minut. Berjarak kurang lebih 60 km dari Pelabuhan Manado. 

Api telah dipadamkan dan saat ini kapal dalam pengawasan tim patrol PLP Bitung.

Saat kapal terbakar, para penumpang masih sempat mengenakan live jacket. Lalu melompat ke laut. 

Tim gabungan kemudian bergerak ke lokasi kejadian membantu menyelamatkan korban 

Di antaranya dari Basarnas, Brimob Polda Sulut, Bakamla Sulut, Lanal Manado, KSOP Manado dan dibantu warga sekitar Pulau Talise dan Pulau Gangga menggunakan kapal nelayan.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus memandang ada unsur kesenjangan dari berbagai pihak memuat penumpang melebihi kapasitas Kapal Mesin (KM) Barcelona V yang terbakar di perairan Sulawesi Utara.

Hal itu diungkap Lasarus, lantaran terkuaknya jumlah manifes penumpang kapal KM Barcelona V yang hanya 280 orang, tapi ternyata saat kejadian kebakaran tercatat ada 500 lebih penumpang.

Baca juga: Kebakaran KM Barcelona 5 di Sulut: 571 Penumpang Dievakuasi, 3 Orang Meninggal Dunia

"Kalau menurut saya beda tiga ratus ini unsur kesengajaan. Nah, terkait dengan unsur kesengajaan ini, apakah ini melebihi kekuatan kapal atau jumlah penumpang? Harusnya mungkin kapal ini memang muatnya hanya 280, tapi dinaikin orang sampai 580, ini juga belum bisa kita jawab," kata Lasarus kepada awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Atas kondisi ini, legislator dari Fraksi PDIP tersebut beranggapan ada satu pihak yang harus bertanggung jawab penuh.

Lasarus menilai Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di lokasi menjadi salah satu pihak yang dimaksud.

"Jadi KSOP itu bertanggung jawab penuh dengan boleh tidaknya berlayar kapal itu, ini memang patut kita sayangkan gitu loh, sebegitu banyak jumlah penumpang beda," beber dia.

Pasalnya menurut Lasarus, KSOP memegang kendali penuh untuk memberikan izin layak atau tidaknya sebuah kapal berpenumpang boleh berangkat.

 Apabila memang sudah dikatakan layak berlayar dan mengalami kecelakaan, maka hal itu ditegaskan oleh Lasarus akan menjadi tanggungjawab dari KSOP.

 "Iya, harusnya KSOP itu bertanggung jawab penuh, semua kapal sebelum berlayar itu kan harus diautorisasi dulu, ini boleh berlayar, ini tidak boleh berlayar, itu ada penanggung jawabnya, itu ada KSOP, ada kepala pelabuhan, ada yang mengepalai disitunya," ucap dia.

Baca juga: Kebakaran KM Barcelona 5 di Sulut: 571 Penumpang Dievakuasi, 3 Orang Meninggal Dunia

Terhadap insiden ini, Komisi V DPR RI akan segera memanggil Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) untuk mendengarkan penjelasan yang pasti.

Kata Lasarus, pihaknya mengagendakan untuk memanggil dan mendengar keterangan dari pihak Kemenhub pada rapat, Rabu (23/7/2025) besok.

"Kita mungkin besok kita akan panggil, kita liat kesiapan dulu Pak Menteri ada di mana posisi, saya belum nyambung ini, mudah-mudahan nanti Pak Menteri ada, besok kita bisa rapat," kata dia.

"Setidaknya pun kalau tidak dengan Menteri, besok kami Dirjen lautnya kami panggil, kalau misalnya Menteri tidak ada," tandas Lasarus.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 300 Penumpang KM Barcelona Tidak Terdaftar di Manifes, KSOP Dinilai Harus Bertanggung Jawab, 

Baca juga: VIDEO - 3 Kapal Diterjunkan untuk Evakuasi Penumpang KM Barcelona yang Terbakar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved