Berita Aceh Barat Daya

Petani Mulai Panen Padi, Harga Gabah Capai Rp 7.600 Per Kilogram di Abdya

Sebagian petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah memanen padi di lahan sawah milik mereka pada musim tanam (MT) Gadu tahun 2025

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com/Masrian Mizani
Petani padi Cot Setui Gampong Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Zul Ilfan, usai memanen padi di lahan sawah miliknya, Rabu (23/7/2025). 

 Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Sebagian petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah memanen padi di lahan sawah milik mereka pada musim tanam (MT) Gadu tahun 2025.

Informasi yang diterima Serambinews.com, sejumlah wilayah yang mulai panen padi meliputi Gampong Mata Ie, Kuta Tinggi, Keude Paya, dan Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie. 

Selain itu, di Kecamatan Susoh, sebagian petani di Gampong Pawoh juga sudah memanen padi di areal sawah milik mereka.

Zul Ilfan, salah seorang petani Blang Cot Setui, Gampong Kedai Siblah kepada Serambinews.com, Rabu (23/7/2025) mengatakan, pada panen perdana ini, harga gabah dibeli agen ditingkat petani mencapai Rp 7.600 per kilogram.

Baca juga: Hanya Andalkan Pasokan dari Medan, Stok Beras di Abdya Menipis

“Alhamdulillah, harga gabah pada panen perdana ini mencapai Rp 7.600 per kilogram. Tentu ini sangat mengembirakan,” kata Dun Kande—sapaan akrab Zul Ilfan.

Gabah petani di Cot Setui, ucap Dun Kande, dibeli oleh agen dari Nagan Raya. Bahkan, agen tersebut langsung menyediakan mesin potong padi jenis Combine Hasverter untuk memudahkan proses panen.

“Untuk saat ini kita masih menggunakan mesin potong padi milik swasta,karena punya pemerintah tidak ada. Mudah-mudahan pada panen selanjutnya akan ada mesin combine milik pemerintah,” harapnya.

Semangat baru bagi petani

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya Hendri Yadi, kepada Serambinews.com, merasa senang mendapatkan informasi harga gabah petani dibeli seharga Rp 7.600 per kilogram.

“Alhamdulillah, pada MT Gadu ini, terjadinya peningkatan harga gabah, tentu kami sangat senang karena harganya mencapai Rp 7.600 per kilogram. 

Harga ini jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram,” kata Hendri.

Dengan harga melebihi HPP ini, jelas Hendri, maka Bulog tidak berhak untuk membeli gabah petani. 

Tapi, jika nanti harganya di bawah HPP, maka Bulog akan menampung gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Baca juga: Harga Gabah di Pidie Tembus Rp 9.000 Per Kg, Sebagian Usaha Kilang Padi Terpaksa Gulung Tikar

Dengan tingginya harga gabah, sebut Hendri, diharapkan menjadi semangat baru bagi petani untuk terus meningkatkan hasil panen pada musim tanam selanjutnya.

“Kita berharap petani terus semangat dalam membudidayakan tanaman padi, sebab padi adalah salah satu sektor yang kita andalkan di Kabupaten Abdya,” ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved