Berita Banda Aceh

WASPADA, Marak Pencurian Meteran PDAM di Banda Aceh Beberapa Hari Terakhir

T Novizal Aiyub, mengatakan, saat ini pihaknya menerima hampir setiap hari laporan kasus pencurian meteran air.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/ RIANZA ALFANDI
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Daroy Banda Aceh, T Novizal Aiyub alias Ampon Yub. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Masyarakat Kota Banda Aceh diminta waspada terkait maraknya kasus pencurian meteran PDAM yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. 

Dirut Perumdam Tirta Daroy, T Novizal Aiyub, mengatakan, saat ini pihaknya menerima hampir setiap hari laporan kasus pencurian meteran air.

Selain meteran air di perumahan, komplotan pencuri juga melakukan pencurian terhadap meteran air milik PDAM di kawasan pipa induk. “Kasus pencurian ini begitu marak terjadi. Kita menerima hampir setiap hari laporan kasus pencurian meteran air PDAM di permukiman penduduk atau kompleks perumahan,” kata Ampon Yub kepada Serambi, Rabu (23/7/2025).

Dikatakan, akibat meteran air itu, masyarakat yang sangat dirugikan. Selain kehilangan meteran, akses air bersih juga menjadi tak terpenuhi. “Masyarakat sudah kehilangan meteran, juga tidak mendapatkan air, karena distribusi terputus. Parahnya lagi, meter area milik PDAM Tirta Daroy di salah satu jembatan juga ikut dicuri. Meter area itu digunakan untuk menghitung berapa jumlah air yang masuk ke suara kawasan,” jelasnya.

Akibat meteran besar milik PDAM di dekat pipa induk itu dicuri, dampaknya puluhan rumah tidak mendapat akses air bersih. Kasus pencurian itu kini kian masif terjadi di Banda Aceh, selain mengganggu pelayanan juga merugikan masyarakat.

Pasalnya meteran air tersebut milik masyarakat, dan jika hilang ia terpaksa mengganti sendiri. Harga jual meteran listrik itu pun tidak terbilang murah, dijual Rp 400 ribu per satu unit. “Kalau pencuri itu mungkin mereka hanya jual tembaganya saja. Tapi masyarakat ini harus beli baru, kalau tidak mereka tidak mendapat akses air,” ujarnya.

Perumdam Tirta Daroy sendiri tidak mengganti meteran air yang dicuri oleh para komplotan tersebut. Hal itu mereka lakukan lantaran, jika nantinya meteran itu diganti oleh pihak PDAM, ditakutkan akan menjadi modus baru di kalangan masyarakat.

“Kalau kita ganti, dapat jadi modus di masyarakat. Kalau ada tagihan air, mereka hilangkan meteran. Jadi serba salah, makanya masyarakat harus mengganti dan menjaga meterannya masing-masing,” ucap Ampon Yub.

Selain meteran air, plat besi untuk penutup pipa juga ikut dicuri. Hal ini menjadi masalah baru dan perlu ada penindakan lebih lanjut. “Kerugiannya sangat signifikan. Mungkin pencuri itu hanya menjual tembaganya saja per kilo. Paling hanya Rp 50 ribu, tapi masyarakat harus beli baru dengan harga mahal,” sambungnya.

Rata-rata kasus pencurian itu terjadi pada malam hari dan saat kondisi rumah kosong. Sehingga ia mengimbau masyarakat agar dapat melakukan pengawasan bersama. “Waspadalah sekarang banyak berkeliaran maling. Kalau kita saling peduli dan menjaga, kan takut juga maling itu beraksi,” pungkasnya.(iw)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved