Israel Umumkan Jeda Perang di Gaza, Cuma Berlaku mulai Pukul 10.00-20.00 Setiap Hari

Israel mengumumkan jeda taktis atau jeda perang dalam pertempuran di sejumlah wilayah Jalur Gaza pada Minggu (27/7/2025).

Editor: Faisal Zamzami
RNTV/TangkapLayar
KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Israel mengumumkan jeda taktis atau jeda perang dalam pertempuran di sejumlah wilayah Jalur Gaza pada Minggu (27/7/2025).

Langkah ini diambil untuk membuka akses jalur darat bagi PBB dan lembaga bantuan guna menyalurkan bantuan kemanusiaan, di tengah situasi kelaparan di Gaza yang semakin parah.

Militer Israel menyebut keputusan ini telah dikoordinasikan bersama PBB dan organisasi internasional sebagai bagian dari upaya memperluas distribusi bantuan ke wilayah yang dilanda krisis.

Dalam pernyataan resminya, militer Israel mengatakan jeda pertempuran akan berlangsung setiap hari, mulai pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat.

Wilayah yang termasuk dalam jeda tersebut mencakup Al-Mawasi, Deir el-Balah, dan Kota Gaza, yang disebut sebagai area tanpa operasi militer aktif.


Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari PBB maupun lembaga bantuan non-pemerintah. Beberapa sumber kemanusiaan menyampaikan sikap skeptis dan memilih menunggu realisasi dari pengumuman tersebut.

Israel juga menyatakan telah membuka "rute aman" di seluruh Gaza untuk memfasilitasi pergerakan konvoi bantuan dari PBB dan organisasi kemanusiaan yang membawa makanan serta obat-obatan.

Langkah ini, menurut militer Israel, sekaligus membantah tuduhan bahwa pemerintah sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil Palestina.

"Kami menolak klaim palsu mengenai kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza," demikian pernyataan militer Israel, dikutip dari AFP.

Israel sebelumnya menerapkan blokade total terhadap Gaza sejak 2 Maret 2025, usai negosiasi gencatan senjata gagal. Bantuan baru mulai diizinkan masuk kembali pada akhir Mei, setelah peringatan keras dari berbagai pihak mengenai ancaman kelaparan massal.

Baca juga: Perwira Militer Israel Sebut tak Ada Bukti Hamas Jarah Bantuan PBB di Gaza

Bantuan udara dan reaksi internasional

Israel juga mulai menjatuhkan bantuan makanan dari udara.

Pada hari yang sama, Uni Emirat Arab mengumumkan rencana untuk melanjutkan pengiriman bantuan, sementara Inggris menyatakan akan bekerja sama dengan Yordania untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan.

Namun, banyak lembaga kemanusiaan menilai distribusi bantuan lewat udara tidak akan cukup untuk menjawab kebutuhan mendesak penduduk Gaza.

"Pengiriman bantuan dari udara tidak akan membalikkan kelaparan yang memburuk. Itu mahal, tidak efisien, dan bahkan bisa membahayakan warga sipil yang kelaparan," kata Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved