Selebriti
Detik-detik Nikita Mirzani Ngamuk Saat Sidang, Tolak Kembali ke Rutan, Tuduh Jaksa dan Hakim Diatur
Sidang berakhir dengan suasana yang menegangkan saat digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (31/7).
SERAMBINEWS.COM - Ketegangan terjadi saat sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Nikita Mirzani.
Sidang berakhir dengan suasana yang menegangkan saat digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (31/7).
Nikita Mirzani yang diminta keluar ruang sidang justru berang seperti mengamuk.
Ia meminta rekaman yang diklaim menjadi bukti kriminalisasinya diputar di ruang sidang.
Terdakwa kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Nikita Mirzani murka dan menolak kembali ke rumah tahanan (rutan) usai persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (31/7/2025).
Nikita mendesak Majelis Hakim PN Jaksel memutar audio dalam flashdisk yang ia berikan dalam sidang.
Kata Nikita, audio itu berisi percakapan antara jaksa penuntut umum (JPU) dengan Dokter Reza Gladys, pelapor kasus dugaan pemerasan dan TPPU yang menjerat Nikita.
Menurut dia, percakapan itu memengaruhi jalannya persidangan kasus ini.
Adapun permintaan tersebut disampaikan Nikita sesaat setelah Ketua Majelis Hakim Khairul Soleh menutup jalannya sidang.
Saat itu, hakim meminta Nikita dibawa kembali ke rumah tahanan (rutan).
"Jadi kita tunda untuk saksi penuntut umum hari Kamis depan tanggal 7 Agustus 2025. Terdakwa tetap jaga kesehatan dan kembali lagi ke tahanan, dan kepada penuntut umum untuk menghadirkan lagi terdakwa..." kata Hakim Khairul.
Belum selesai hakim bicara, seketika Nikita memotong dan menyampaikan interupsi.
“Izin, Yang Mulia. Saya tidak mau balik ke tahanan. Saya minta rekamannya diputar di muka persidangan,” katanya di kursi terdakwa ruang sidang utama PN Jakarta Selatan.
Nikita menolak kembali ke rutan karena menurutnya kasus ini konyol.
“Saya enggak mau pulang ke rutan untuk kasus pidana yang konyol seperti ini. Sudah cukup lima bulan saya berdiam diri,” katanya dengan nada tinggi.
Lantaran hakim tak merespons, Nikita malah mengancam akan memutar sendiri audio yang dia maksud.
“Kalau tidak, saya putar sendiri dari handphone,” katanya.
Tak lama, petugas perempuan berseragam cokelat menghampiri Nikita dan hendak membawanya kembali ke rutan. Namun, Nikita menolak.
Nikita lantas beranjak dari kursi terdakwa di hadapan Majelis Hakim menuju kursi penasihat hukumnya di sisi kanan ruang sidang.
Ia duduk dengan wajah penuh emosi sambil memegang ponsel. Saat itu, Majelis Hakim sudah meninggalkan ruangan.
Seorang jaksa perempuan pun bangkit dari kursinya menghampiri Nikita, membawa rompi tahanan berwarna merah.
Jaksa semula hendak memakaikan rompi itu ke Nikita.
Namun, Nikita yang duduk langsung menolak dan berulang kali menepis tangan jaksa tersebut.
“Anda akan mempunyai waktu untuk mengirimkan alat bukti. Setelah kami selesai dengan saksi-saksi kami. Anda punya waktu untuk namanya keterangan yang saksi, alat bukti lain, barang bukti lain. Berdasarkan KUHAP,” kata jaksa kepada Nikita.
Baca juga: Razman Nasution Sindir Putri Nikita Mirzani, Singgung Derita Vadel Badjideh dalam Kasus Persetubuhan
Situasi memanas, baik jaksa maupun Nikita terlihat geram.
Nikita lantas bangkit dari tempat duduknya dan kembali menolak dipakaikan rompi tahanan.
Tak mau kalah, sang jaksa terus meminta Nikita memakai rompi tahanan. Mata sang jaksa terlihat melotot dan nada bicaranya meninggi.
"Pakai! Pakai!" kata jaksa.
Jaksa juga menjelaskan bahwa persidangan telah ditutup dan akan dilanjutkan pekan depan.
Namun, sang terdakwa berulang kali menepis tangan jaksa itu dengan keras hingga rompi tahanan terjatuh.
“Jangan sentuh saya! Saya sudah dikriminalisasi selama lima bulan. Waktu saya sudah habis terbuang. Saya tidak bisa merawat anak-anak saya. Saya minta rekaman diputar,” kata Nikita dengan nada tinggi.
Tak berapa lama, aparat keamanan datang dan membawa Nikita keluar dari ruang sidang secara paksa.
Nikita pun akhirnya memakai sendiri rompi tahanan yang semula ia tolak.
Nikita dibawa keluar ruang sidang dengan pengawalan ketat.
Sang terdakwa masih tampak menggerutu.
Pada akhirnya, Nikita tetap dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu.
Sementara sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi akan digelar pada Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Momen Nikita Mirzani Minta Prabowo Berantas Mafia Skincare di Sidang Eksepsi
Dugaan pemerasan dan TPPU
Sebelumnya diberitakan, Nikita Mirzani didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap pemilik produk kecantikan bernama dokter Reza Gladys.
Perbuatan itu dilakukan Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki.
Dakwaan ini dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
"Melakukan tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan informasi elektronik dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan ancaman pencemaran atau dengan ancaman akan membuka rahasia," kata jaksa.
Nikita disebut melakukan siaran langsung TikTok melalui akun @nikihuruhara di mana ia menjelek-jelekkan Reza dan produknya berulang kali.
Nikita menuding, kandungan produk kecantikan Reza berpotensi menyebabkan kanker kulit.
“Kalian tahu enggak, kalian pake bahan-bahan yang lama-lama, kalian bisa kena kanker kulit. Udah kalian enggak punya uang, kena kanker kulit, aduh repot,” tutur jaksa Refina menirukan pernyataan Nikita saat siaran langsung.
Nikita juga mengajak warganet tidak lagi menggunakan produk apa pun dari Glafidsya.
“Atas perbuatan terdakwa Nikita Mirzani tersebut, membuat saksi Reza menjadi terancam kredibilitasnya sebagai pemilik dari produk Glafidsya dan akan mengakibatkan penurunan penjualan dari produk Glafidsya,” tutur Refina.
Satu minggu setelahnya, rekan sesama dokter bernama Oky Pratama memprovokasi Reza untuk memberikan uang ke Nikita supaya tidak lagi menjelek-jelekkan produknya.
Reza pun merencanakan pertemuan mediasi dengan Nikita melalui asistennya, Ismail Marzuki.
Melalui Ismail, Nikita justru mengancam Reza dengan mengatakan bahwa ia bisa dengan mudah menghancurkan bisnis Reza. Oleh karenanya, Nikita meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar.
Lantaran merasa terancam, Reza akhirnya bersedia memberikan uang, namun "hanya" Rp 4 miliar.
Atas kejadian tersebut, Reza merasa diperas sehingga melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Baca juga: Haji Sutar Diduga Terlibat Aliran Dana Narkoba, BNN dan Polisi Bersenjata Geledah Rumah Miliknya
Baca juga: Polsek Muara Dua Awasi Penyaluran Makan Bergizi Gratis ke Sekolah
Baca juga: Jokowi Bantah Tuding SBY Terlibat Polemik Ijazah Palsu, Jadi Siapa Tokoh Besar Itu?
Sudah tayang di Kompas.com
Jumlah Korban Penipuan Lisa Mariana Capai 18 Orang, Sudah Dilaporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Status Arhan & Zize Bikin Kepo hingga Buat Netizen Halu: Ku Tunggu Dudamu |
![]() |
---|
4 Ungkapan Tasya Farasya Soal Rumah Tangga Viral Lagi, Bahas Nafkah hingga Mimpi Suami Selingkuh |
![]() |
---|
Erika Carlina Kurangi Dunia Malam Demi Urus Anak |
![]() |
---|
Baru Kenal, Anisa Bahar Ungkap Alasan Mau Dinikahi Mansya yang Beda Usia 19 Tahun: Dia Udah Dewasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.