FBI Peringatkan 10 Juta Pengguna Android Seluruh Dunia, Jangan Akses Internet Dulu

Menurut penjelasan FBI, sebagian besar perangkat yang menjadi sasaran serangan BadBox 2.0 adalah perangkat murah yang diproduksi di China.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/MARSHA BREMANDA
ANDROID - Aplikasi Google Play Store di ponsel Android. 

Mereka bisa melakukan berbagai kejahatan siber, mulai dari penipuan klik (click fraud), penjebakan kredensial, dan perutean perintah dan kontrol (C2) rahasia. 

"Malware ini diam-diam mengubahnya menjadi node proksi residensial untuk operasi kriminal seperti penipuan klik, penjebakan kredensial, dan perutean perintah dan kontrol (C2) rahasia," jelas Gaikwad.

Baca juga: Adu Spesifikasi HP Oppo Reno14 5G Vs Xiaomi 14T Pro Selisih Sedikit, Siapa Unggul?

Langkah Google
 

Melihat serangan BadBox 2.0, Google mengambil langkah cepat dengan memperbarui fitur keamanan yang terintegrasi di OS Android mereka, Google Play Protect.

Pembaruan ini dilakukan supaya sistem Android bisa secara otomatis mendeteksi dan memblokir aplikasi atau software yang terhubung dengan malware tersebut.

Dengan begitu, perangkat pengguna bisa lebih terlindungi dari infeksi serupa. 

Di luar upaya pembaruan sistem, Google juga mengambil langkah tegas melalui jalur hukum.

Pada Kamis (17/7/2025), perusahaan tersebut dilaporkan telah mengajukan gugatan secara resmi ke pengadilan federal New York. 

Untuk diketahui, dalam operasi penghentian serangan malware BadBox 2.0, Google bekerja sama dengan beberapa lembaga besar, meliputi FBI, Human Security, TrendMicro, dan Shadowserver Foundation. 

CEO Human Security, Stu Solomon mengapresiasi langkah tegas Google dengan mengatakan bahwa penindakan ini menandai langkah penting dalam upaya melawan operasi penipuan siber yang semakin canggih. 

Baca juga: 13 Kode Redeem FF Free Fire 1 Agustus 2025 Siap Ditukar! Skin, Diamond, dan Bundle Gratis Menantimu!

Tanda-tanda malware BadBox 2.0
  

Untuk mencegah penyebaran BadBox 2.0 semakin meluas, FBI mengimbau agar pengguna Android bisa mengenali tanda-tanda perangkat yang sudah terinfeksi malware.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama yaitu saat perangkat Android, baik ponsel maupun IoT, meminta pengguna menonaktifkan layanan keamanan Google Play Protect. 

Selain itu, pengguna juga harus curiga apabila perangkat Android mereka diklaim bisa mengakses semua konten streaming premium secara gratis.

Perangkat dengan klaim seperti ini umumnya tidak resmi dan berisiko sudah ditanam malware sejak awal.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved