Netanyahu Sudah Putuskan Pendudukan Penuh atas Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah memutuskan pendudukan berskala penuh atas Jalur Gaza, Palestina.

Editor: Faisal Zamzami
TheNational/Toaf Maayan
NETANYAHU DIEVAKUASI - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat Jumat (21/2/2025). Houthi Yaman bombardir Israel dengan menggunakan Rudal balistik hipersonik Palestina-2. Benjamin Netanyahu pun dievakuasi. 

Dia menyebut pasukan Israel akan terus berperang hingga semua tujuan serangan tercapai.

"Kita harus berdiri dan berjuang bersama untuk mencapai seluruh tujuan perang: kekalahan musuh, pembebasan sandera-sandera kita, dan jaminan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman untuk Israel," kata Netanyahu.

Baca juga: Krisis Kelaparan, Balita di Gaza Derita Malnutrisi Capai Angka Mengerikan

Ratusan Eks Pejabat Israel Surati Trump untuk Tekan Israel Segera Akhiri Perang di Gaza

Ratusan eks pejabat Israel telah menyurati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menekan Israel secepatnya mengakhiri perang di Gaza.

Salah satu yang menyerukannya diketahui sebagai eks pemimpin badan intelijen Israel.

“Adalah penilaian profesional kami, Hamas tak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel,” ujar pejabat tersebut dikutip dari BBC.


“Kredibilitas Anda di mata mayoritas rakyat Israel memperkuat kemampuan Anda untuk mengarahkan Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu, dan pemerintahannya ke arah yang benar. Akhiri perang, kembalikan para sandera, hentikan penderitaan,” tambahnya.

Kelompok yang mendukung keluarga sandera mengecam ide serangan militer terbaru Israel.

“Netanyahu saat ini memimpin Israel dan para sandera ke kehancuran,” bunyi pernyataan mereka di dalam surat itu.

Panadangan itu diperlihatkan langsung oleh surat yang juga dibuat eks Pemimpin Mosaad Tamir Pardo, eks Kepala Shin Bet Ami Ayalon, eks PM Ehud Barak, dan eks Menteri Pertahanan Moshe Yaalon.

“Awalnya perang ini hanya perang, perang pertahanan. Namun, ketika kami mencapai semua tujuan perang, perang ini berubah dari sekadar perang,” kata Ayalon.

Para eks mantan pemimpin tertinggi tersebut, memimpin kelompok Komandan Keamanan Israel (CIS), yang sebelumnya mendesak pemerintah Zionis mengamankan pemulangan para sandera.

“Hentikan Perang Gaza! Atas nama CIS, kelompok terbesar mantan jenderal IDF dan Mossad, Shin Bet, Kepolisian, serta korps Diplomatik Israel, kami mendesak Anda mengakhiri perang Gaza,” tulis mereka kepada presiden AS.

“Anda telah melakukannya di Lebanon. Saatnya melakukannya juga di Gaza,” tambahnya.

Permohonan eks mantan pejabat itu muncul di tengah laporan Netanyahu mendorong perluasan operasi militer di Gaza, karena perundingan gencatan senjata tak langsung dengan Hamas terhenti.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved