Meski Banyak Koleksi Buku, Cuma 1 Persen dari Penduduk Aceh Singkil Berkunjung ke Perpustakaan 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Jumlah kunjungan ke perpustakaan umum Kabupaten Aceh Singkil Singkil, periode Januari sampai Juli 2025 sebanyak 1.412 orang. 

Sementara sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 2.168 orang. 

"Tahun  2024 sebanyak 2.168 orang, tahun 2025 sampai Juli 1.412 orang jumlah kunjungan ke perpustakaan," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, Ali Hasmi, Jumat (8/8/2025).

Perpustakaan umum tersebut terletak di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, di Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara. 

Sementara itu jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Aceh Singkil tahun 2024 sebanyak 138.792 jiwa. 

Maka jumlah kunjungan ke perpustakaan terbilang minim. 

Rinciannya tahun 2024 hanya 1,56 persen saja penduduk Aceh Singkil, yang berkunjung ke perpustakaan. 

Sedangkan periode Januari sampai Juli 2025  hanya 1 persen dari penduduk Aceh Singkil, berkunjung ke perpustakaan. 

Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, sebagai perpustakaan umum memiliki sekitar 25.511 buku dengan jumlah koleksi judul buku 6.867.

Mulai dari buku filsafat, agama, pengetahuan umum serta buku anak-anak.

Perpustakaan tersebut sudah memiliki ruang baca nyaman. Termasuk ruang baca khusus anak-anak. 

Kabupaten Aceh Singkil, memiliki ratusan perpustakaan. 

Sebanyak 63 diantaranya merupakan perpustakaan desa. 

Perpustakaan tersebut bisa di akses oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. 

Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, total ada 301 perpustakaan tersebar di seluruh wilayah itu. 

Rinciannya perpustakaan umum Kabupaten Aceh Singkil 1 unit. 

Perpustakaan itu berada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, di Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara. 

Berikutnya perpustakaan rumah ibadah 49, perpustakaan desa 63 dan perpustakaan sekolah 175.

Lalu taman bacaan masyarakat (TBM) 5 perpustakaan, perpustakaan milik lembaga 5 dan perpustakaan perguruan tinggi 3 perpustakaan.

Perpustakaan tersebut mendapat pembinaan dari perpustakaan umum daerah. 

"Perpustakaan umum daerah salah satu tugasnya membina perpustakaan yang ada di Aceh Singkil," kata Ali Hasmi.

Selain itu Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil, juga memiliki perpustakaan keliling, yang mendatangi sekolah-sekolah. 

Sebelumnya puluhan rumah ibadah di Kabupaten Aceh Singkil, menerima bantuan buku bacaan bermutu dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia.

Penyaluran bantuan buku kepada 30 rumah ibadah tersebut difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil.

Tujuan pembagian buku bacaan sebagai bagian dari program peningkatan literasi berbasis komunitas dan keagamaan.

Plh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil, Ali Hasmi, mengatakan bantuan buku merupakan hasil dari pengusulan tahun 2024 lalu.

Ia imbau rumah ibadah yang belum mendapatkan bantuan untuk segera berkoordinasi dengan pihak dinas agar dapat diusulkan pada tahun 2026.

“Bagi rumah ibadah yang belum menerima bantuan, kami harap segera menghubungi Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil agar dapat kami usulkan dalam program bantuan buku tahun 2026 mendatang,” ujar Ali Hasmi.

Program bantuan buku ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak rumah ibadah di Aceh Singkil. 

Hal itu guna memperkuat budaya literasi dan pendidikan keagamaan di tengah masyarakat Aceh Singkil.

Baca juga: Catat! Ini Jadwal Pasar Pangan Murah Polres Aceh Singkil, Start Tugu Rimo 

Sementara itu salah satu pengurus perpustakaan rumah ibadah di Aceh Singkil, Wati, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil atas upaya fasilitasinya.

Sehingga rumah ibadah di kabupaten itu menerima koleksi bacaan yang berkualitas.

“Buku ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan mendukung aktivitas baca masyarakat di lingkungan rumah ibadah kami,” ujar Wati.

Darna pengurus perpustakaan lainnya berharap agar bantuan buku kedepan lebih difokuskan pada koleksi kitab hadist dan literatur keagamaan. 

“Bantuan ini menambah koleksi. Kedepan buku-buku keagamaan, khususnya kitab hadist dan ilmu agama, dapat ditambah, mengingat Aceh adalah daerah istimewa dengan kekhasan syariat Islam,” ujar Darna.(*)