Perang Gaza

Jadikan Darahku Cahaya yang Menerangi Jalan Kebebasan, Pesan Terakhir Jurnalis Gaza Anas al-Sharif

Allah tahu saya telah mengerahkan segenap daya dan upaya untuk menjadi pendukung dan suara bagi rakyat saya, sejak saya membuka mata

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/x
Anas al-Sharif, jurnalis Al Jazeera yang dibunuh Israel telah membagikan pesan terakhirnya, yang ditulis pada tanggal 6 April 2025, yang akan dipublikasikan jika ia meninggal dunia, yang berisi ucapan selamat tinggal kepada orang-orang yang dicintainya dan seruan untuk “pembebasan” Palestina dan rakyatnya. 

SERAMBINEWS.COM - Akun X milik Anas al-Sharif, jurnalis Al Jazeera yang dibunuh Israel telah membagikan pesan terakhirnya, yang ditulis pada tanggal 6 April 2025, yang akan dipublikasikan jika ia meninggal dunia, yang berisi ucapan selamat tinggal kepada orang-orang yang dicintainya dan seruan untuk “pembebasan” Palestina dan rakyatnya.

Berikut pesan selengkapnya:

Inilah wasiat dan pesan terakhirku. Jika kata-kata ini sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuhku dan membungkam suaraku. 

Pertama-tama, semoga damai besertamu dan rahmat serta berkah Allah.

Allah tahu saya telah mengerahkan segenap daya dan upaya untuk menjadi pendukung dan suara bagi rakyat saya, sejak saya membuka mata terhadap kehidupan di lorong-lorong dan jalanan kamp pengungsi Jabalia. 

Harapan saya adalah Allah memperpanjang umur saya agar saya dapat kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kota asal kami, Asqalan (al-Majdal) yang diduduki. 

Namun, kehendak Allah datang lebih dulu, dan ketetapan-Nya adalah final. 

Saya telah mengalami penderitaan dalam segala detailnya, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun saya tak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan – agar Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, mereka yang mencekik napas kami, dan yang hatinya tak tergerak oleh sisa-sisa anak-anak dan perempuan kami yang berserakan, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang telah dihadapi rakyat kami selama lebih dari satu setengah tahun.

Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif tewas bersama empat rekannya dalam serangan terarah Israel terhadap tenda yang menampung jurnalis di Kota Gaza.
Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif tewas bersama empat rekannya dalam serangan terarah Israel terhadap tenda yang menampung jurnalis di Kota Gaza. (SERAMBINEWS.COM/MEDSOS)

Aku mempercayakan Palestina kepadamu – permata mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. 

Aku mempercayakan rakyatnya kepadamu, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup aman dan damai. 

Tubuh mereka yang suci hancur di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di tembok-tembok.

Aku mendesakmu untuk tidak membiarkan rantai membungkammu, atau batas-batas yang membatasimu. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan rakyatnya, hingga matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kita yang dicuri. 

Baca juga: Israel Bunuh Jurnalis Terakhir yang Tersisa di Gaza, Ini Sosok Anas al-Sharif & Mohammed Qreiqeh

Aku mempercayakanmu untuk merawat keluargaku. 

Aku mempercayakanmu putriku tercinta, Sham, cahaya mataku, yang tak pernah kulihat tumbuh dewasa seperti yang kuimpikan.

Saya mempercayakan putra saya tercinta, Salah, kepada Anda. Saya ingin mendukung dan mendampinginya sepanjang hidup hingga ia cukup kuat untuk menanggung beban saya dan melanjutkan misi ini.

Enam jurnalis Al-Jazeera yang dibunuh Israel, mereka adalah: Anas Sharif, Muhammad Qariqa, Misabaab Al-Sharif, Muhammad Noufel, Abraham Zahir, dan Muhammad Al-Khalidi.
Enam jurnalis Al-Jazeera yang dibunuh Israel, mereka adalah: Anas Sharif, Muhammad Qariqa, Misabaab Al-Sharif, Muhammad Noufel, Abraham Zahir, dan Muhammad Al-Khalidi. (SERAMBINEWS.COM/MEDSOS)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved