Jalan Beerlubang

Bergelombang dan Berlubang, Jalan Nasional di Aceh Tamiang Kerap Makan Korban

Persis di lokasi ini kondisi jalan sudah berubah menjadi bergelombang dan rusak. Kondisi ini menurut warga sudah berlangsung satu tahun.

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
JALAN BERLUBANG - Warga menunujukkan kondisi jalan bergelombang dan berlubang di Bukitrata, Aceh Tamiang, Selasa (12/8/2025). Kerusakan ini setiap malamnya memakan korban. 

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Jalan lintas nasional di Aceh Tamiang kerap memakan korban akibat kondisinya yang bergelombang dan berlubang.

Salah satu titik terparah berada persis di depan tugu Selamat Datang Kota Kualasimpang yang berada di Kampung Bukitrata, Kecamatan Kejuruanmuda.

Persis di lokasi ini kondisi jalan sudah berubah menjadi bergelombang dan rusak. Kondisi ini menurut warga sudah berlangsung satu tahun.

“Sempat diperbaiki, tapi tidak lama rusak lagi,” kata Satria Syahputra (30) warga yang berdomisili di sekitar tugu, Selasa (12/8/2025).

Satria mengatakan kerusakan jalan tersebut kerap menjadi penyebab kecelakaan. Hampir setiap malam, kata dia, ada korban, terutama kendaraan roda empat yang kerap tersangkut di gelombang jalan.

Baca juga: Aceh Tamiang Targetkan PAD dari Pasar Hewan Rp 138 Juta

“Kalau korban hampir tiap malam ada, kebanyakan mobil ngandas-ngandas,” ujarnya.

Menurut Satria, pengendara sepeda motor pun sering nyaris mengalami kecelakaan, terutama saat hujan. 

Genangan air membuat jalan licin dan memperburuk kondisi aspal yang bergelombang .

“Kalau pengguna motor, kalau hujan aja hampir jatuh kecelakaan. Harapannya ya diperbaikilah sebelum banyak korban lagi,” katanya.

Selain masalah jalan, Satria juga menyoroti kondisi parit di depan Taman Selamat di Kota Kuala Simpang. 

Menurutnya, parit tersebut sudah lama dangkal dan kerap tersumbat. 

Akibatnya, air sering meluap ke jalan saat hujan deras, bahkan menjadi sarang nyamuk. “Kalau bisa, paritnya dikeruk biar nggak banyak nyamuk dan biar nggak banjir lagi,” ulas Satria.

Warga berharap segera dilakukan langkah konkret untuk memperbaiki kerusakan jalan dan menormalisasi saluran air di kawasan tersebut. 

Pasalnya, keruskan itu berada di jalur vital yang dilalui kendaraan antarprovinsi setiap hari, sehingga keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved