Berita Aceh Singkil

Semangat Kemerdekaan, Harga TBS Sawit di Aceh Singkil Tembus Rekor Tertinggi dalam 4 Bulan Terakhir 

Di tingkat petani Aceh Singkil, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai Rp 2.420 per kilogram.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
HARGA TBS SAWIT - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani di Aceh Singkil naik menjadi Rp 2.420 per kilogram pada Senin (18/8/2025). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Semangat kemerdekaan benar-benar tengah dirasakan petani sawit di Kabupaten Aceh Singkil

Bagaimana tidak? Sehari pasacamerayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, harga sawit tembus rekor tertinggi selama 4 bulan terakhir, Senin (18/8/2025).

Di tingkat petani Aceh Singkil, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai Rp 2.420 per kilogram. 

Pelan namun pasti, harga tersebut naik dari mulai Maret 2025 lalu. 

Sebelumnya, harga TBS kelapa sawit di tingkat petani bertahan pada posisi Rp 2.200 per kilogram. 

Memasuki Agustus, terus merangkak naik secara perlahan.

Pekan lalu pada posisi Rp 2.400 per kilogram.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Aceh Jaya Stabil, Ini Rincian Besaran di Tingkat PKS

Hingga akhirnya naik sehari pascaperingatan Hari Kemerdekaan jadi 2.420 per kilogram. 

"Harga diantar Rp 2.420, dan harga dijemput Rp 2.370 per kilogram," kata Anto, Owner RAM Alwi Hutabarat, pengepul TBS kelapa sawit di kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara. 

Pengepul sawit memberikan catatan bahwa buah mentah dan mengkal tidak diterima. 

Sebab ketika dijual ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), akan dikembalikan.

Naiknya harga membuat sawit terus menjadi primadona warga Aceh Singkil

Tak mengherankan jika luas areal kelapa sawit di kabupaten berbatas Samudera Hindia itu terus bertambah setiap tahunnya. 

Data Dinas Perkebunan Aceh Singkil mengungkapkan, luas areal kelapa sawit di daerah itu, mencapai 75.834,12 hektare (Ha). 

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Petani Aceh Singkil Melejit, Muncul Istilah Puasa 3 Tahun Nikmati 25 Tahun

Jumlah areal itu menempatkan Aceh Singkil pada posisi nomor 2 kebun sawit terluas di Provinsi Aceh. 

Rinciannya, luas perkebunan kelapa sawit milik perusahaan pemegang Hak Guna Usaha (HGU) seluas 44.483,12 Ha.

Sementara luas kebun sawit rakyat mencapai 31.351 Ha.

Belakangan muncul istilah puasa 3 tahun, nikmati 25 tahun. 

Istilah itu ngetop di kalangan petani sawit Aceh Singkil

Pernyataan itu, merujuk pada siklus hidup kelapa sawit. 

Mulai dari masa tanam hingga masa produktif hingga berakhir dengan peremajaan.

Baca juga: Update Harga Beli TBS Sawit di Nagan Raya Terus Naik, Tertinggi Rp 2.850/Kg

Diketahui kelapa sawit mulai menghasilkan buah setelah ditanam selama 3 tahun hingga 25 tahun, bahkan lebih.  

Sementara 25 tahun itu disebut tanaman menghasilkan (TM). 

Sementara selama 3 tahun sejak tanam disebut dengan tanaman belum menghasilkan (TBM). 

Penjelasannya, setelah bibit kelapa sawit ditanam, butuh waktu sekitar 3 tahun hingga tanaman tersebut mulai menghasilkan tandan buah segar (TBS). 

Selama masa ini, tanam belum memberikan hasil panen, sehingga disebut masa puasa.

Setelah memasuki masa produksi, pohon kelapa sawit dapat terus dipanen secara rutin setiap 10-15 hari sekali, selama kurang lebih 25 tahun.

Baca juga: Apkasindo Desak Cangkang Masuk Komponen Penetapan Harga TBS Sawit di Aceh

Maka selama 25 tahun itu disebut masa menikmati. 

Melewati 25 tahun, produktivitas tanaman kelapa sawit umumnya menurun.

Untuk menjaga produktivitas perkebunan, dilakukan peremajaan (replanting) dengan menanam bibit baru.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved