Utang Indonesia Membengkak, Pemerintah Akan Tarik Utang Baru Rp 781,9 Triliun pada 2026
Pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 781,9 triliun pada 2026. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 2022.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Posisi utang pemerintah saat ini telah mencapai Rp 9.105,09 triliun.
Angka tersebut merupakan gabungan dari posisi utang per akhir Desember 2024 sebesar Rp 8.680,13 triliun, ditambah realisasi penarikan utang baru selama Januari–April 2025 sebesar Rp 304 triliun.
Pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 781,9 triliun pada 2026. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 2022.
Mengutip Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026, nilai pembiayaan utang sempat mencapai Rp 870,5 triliun pada 2021 karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Kemudian turun pada 2022 menjadi Rp 696 trliun dan Rp 404 triliun pada 2023. Setelah itu nilai utang terus mengalami kenaikan sampai 2026.
Adapun kenaikan nilai utang pemerintah pada 2026 mencapai 9,28 persen dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp 715,5 triliun.
"Pada tahun 2021, rasio utang sempat mencapai 40,7 persen sebagai dampak program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, namun kembali turun di bawah 40 persen pada akhir tahun 2024 yang mencapai sebesar 39,8 persen," dikutip dari Buku II Nota Keuangan.
Penarikan utang pada tahun depan paling banyak akan dilakukan melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 749,2 triliun.
Penerbitan SBN ini lebih tinggi 28,05 persen dibandingkan outlook 2025 sebesar Rp 585,1 triliun.
Kemudian pembiayaan utang juga didapatkan dari pinjaman sebesar Rp 32,7 triliun.
Baca juga: Utang: Membangun Negeri atau Menyandera Masa Depan?
Angka ini menjadi yang terendah sejak 2022 yang sebesar Rp 37,2 persen yang mana besaran pinjamannya terus mengalami kenaikan hingga 2025.
Jika dibandingkan dengan outlook 2025 yang sebesar Rp 130,4 triliun, angka pinjaman 2026 lebih rendah 74,9 persen.
Pembiayaan utang dari pinjaman ini terbagi menjadi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri dengan besaran masing-masing minus Rp 6,5 triliun dan Rp 39,2 triliun.
Dalam melakukan penarikan utang tahun depan, pemerintah memastikan rancangan strategi pengelolaan utang dapat mendukung agenda tersebut. Lihat Foto Ilustrasi utang.
Pembiayaan utang yang ekspansif merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas fiskal yang dibutuhkan, sehingga APBN dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pencapaian tujuan pembangunan.
3 Qari Internasional Nanti Malam Tampil di Blang Pulo Lhokseumawe, Silahkan Hadir |
![]() |
---|
Pegadaian Buka Lowongan Specialist Strategic Portfolio Monitoring, Simak Lengkap Kualifikasinya |
![]() |
---|
Pengendara di Nagan Raya Berharap Jalan Nasional Dipacu Pengaspalan |
![]() |
---|
Bupati Abdya Safaruddin: Kemerdekaan Direbut Dengan Darah dan Air Mata |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah di Aceh Barat, 1 Mobil & 5 Sepmor Ikut Ludes, Kerugian Ditaksir Capai Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.