Liputan Eksklusif Aceh
Rujak Aceh Kak Eti, Sensasi Segar di Ujung Barat Nusantara
Setiap musim libur panjang, rujak khas Aceh buatannya bisa terjual hingga 400 porsi per hari, dengan harga Rp10 ribu per bungkus
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Muhammad Hadi
Dari Pelabuhan Balohan, wisatawan butuh waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca juga: Limbah Kelapa Jadi Produk Bernilai Tinggi, Kudus Nazardy Bawa Kerajinan Sabang ke Mancanegara
Sepanjang jalan, mata dimanjakan dengan panorama laut biru yang mengelilingi Pulau Weh serta hutan tropis yang masih alami.
Sesampainya di Tugu Kilometer Nol, wisatawan bisa bersantai, berfoto di titik paling barat Indonesia, lalu menutup perjalanan dengan seporsi rujak Aceh yang segar, nikmat, sekaligus terjangkau.
Dengan cita rasa khas yang konsisten sejak pertama kali berjualan, tak heran bila Rujak Aceh Aceh Kak Eti kini dianggap sebagai kuliner wajib coba setiap kali berkunjung ke KM Nol Sabang.
Baca juga: Overstay, Imigrasi Sabang Deportasi Lima WNA Iran
Omzet Pedagang Souvenir di KM Nol Sabang Tembus Rp20 Juta Saat Libur Panjang |
![]() |
---|
Sudah 2 Dekade, Penyebab Konflik Manusia dengan Buaya di Aceh Singkil |
![]() |
---|
Ini Langkah Mitigasi Cegah Konflik Manusia Versus Buaya di Aceh Singkil |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Populasi Buaya di Aceh Singkil Tinggi |
![]() |
---|
Demi Lihat Buaya Singkil, Petualang Eropa Rela Terbang Lintas Benua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.