Pasutri di Pemalang Tewas Diracun Dukun Pengganda Uang, Pelaku Sudah Bunuh 9 Orang pada 2004

Pelaku Iskandar (63), warga Dukuh Malang, Kabupaten Tegal, itu ditangkap tim gabungan Polda Jateng.

|
Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Ibin (63) dukun pengganda uang yang bunuh suami istri Muhammad Rosikhi dan Nur Azizah Turokhmah digelandang ke Polda Jawa Tengah, pada Rabu (20/8/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kematian pasangan suami istri di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, berhasil diungkap polisi.

Pasangan suami-istri (Pasutri) yang tewas terbaring di atas tumpukan batu di Kabupaten Pemalang ternyata korban pembunuhan

Kematian Mohammad Rosihi dan Nur Azizah Turohmi yang ditemukan tergeletak tak bernyawa di tumpukan batu Desa Datar, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jumat (15/8/2025), ternyata tewas diracun dukun pengganda uang. 

Pelaku Iskandar (63), warga Dukuh Malang, Kabupaten Tegal, itu ditangkap tim gabungan Polda Jateng.

Pelaku merupakan residivis kasus serupa pada tahun 2004 lalu.

Pelaku yakni Iskandar (63) telah membunuh 9 orang pada tahun 2004 silam.

Sebelum terkenal dengan sebutan dukun pengganda uang, Ibin ternyata tercatat pernah membunuh orang dengan jumlah yang lebih banyak.

Dia dihukum 20 tahun penjara di Nusakambangan dan baru bebas 2019 lalu.

Ibin (63), seorang residivis yang mengaku bisa menggandakan uang, ditangkap Polda Jawa Tengah, Rabu (20/8/2025), setelah membunuh pasangan suami istri Muhammad Rosikhi dan Nur Azizah Turokhmah.

Kedua korban ditemukan tewas di atas tumpukan pecahan batu di Dukuh Bengkeng, Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menjelaskan korban dibunuh dengan cara diberi minuman kopi yang sudah dicampur racun potasium sianida.

 Dwi mengungkapkan, tersangka menjalankan modus dengan mengaku bisa menggandakan uang.

Korban diminta mengikuti ritual di tempat sepi pada tengah malam.

“Selain ritual, korban juga diminta meminum kopi yang sudah dicampur racun potas,” ujarnya.

 Sebelum peristiwa pembunuhan, korban beberapa kali menagih uang yang dijanjikan bisa digandakan oleh tersangka.

Karena kehabisan akal untuk membohongi korbannya, tersangka kemudian mengajak mereka melakukan ritual terakhir yang berujung pada kematian.

 “Beberapa kali melakukan ritual dan korban menagih kok uangnya tak bisa kembali. Kemudian saat ritual terakhir itulah korban diracun,” ungkap Dwi.

Menurut polisi, korban mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta akibat penipuan tersebut.

Efek racun potas membuat korban meninggal dunia kurang dari tiga jam setelah menenggak kopi beracun.

Baca juga: Suami dan Anaknya Tewas Diracun di Blora, Maspupah Sempat Ikut Minum Air Beracun: Saya Muntahkan

Kronologi Penemuan Mayat Korban

Penemuan mayat suami dan istri di Pemalang  menggegerkan warga Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Minggu (10/8/2025).

Puluhan warga tampak mengelilingi dua tubuh yang sudah terbujur kaku di  atas pecahan batu di dekat jembatan Kali Rambut desa setempat.

Suami bernama Muhammad Rosikhi (37) dan istri bernama Nur Azizah Turokhmah (34), warga Desa Datar, Kecamatan Warungpring.

Satreskrim Polres Pemalang langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan dari warga.

"Menurut keterangan salah satu saksi, malam sebelumnya (Sabtu, 9/8/2025), pasangan tersebut sempat mampir di sebuah warung dekat jembatan untuk minum kopi," ujar Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo dalam rilis yang diterima tribunjateng.com.

Namun keesokan paginya, warga yang melintas menemukan keduanya dalam posisi tertidur tidak wajar.

Setelah dicek, ternyata pasangan tersebut sudah tak bernyawa.

Tim medis dari Puskesmas Warungpring yang melakukan pemeriksaan awal menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah keduanya dievakuasi ke RSUD dr. M. Ashari Pemalang.

"Kami sudah mengamankan sejumlah barang bukti dan memintai keterangan dari beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian," ucap AKP Johan.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, guna mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban.

"Penyelidikan masih berlangsung. Kami belum bisa menyimpulkan motif atau penyebab kematian sampai hasil pemeriksaan medis dan keterangan saksi-saksi selesai kami kumpulkan," tutupnya. 

Baca juga: iPhone 17 Series Segera Rilis, Ini Update Harga iPhone 16e, 16, 16 Plus, 16 Pro, 16 Pro Max Terbaru

Baca juga: Harga iPhone 15 Pro 256GB Second Anjlok, Kini Jadi Rp 11 Juta dari Awal Rilis Rp 24 Juta

Baca juga: Profil Brigjen Ferdial Lubis, Jenderal Bintang 1 Ditunjuk Jadi Wakil Panglima Pasukan Elite TNI

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved