Harga Emas di Banda Aceh Stabil Hari Ini 22 Agustus 2025, per Mayam Dijual Segini

 Harga Emas di Banda Aceh Stabil Hari Ini 22 Agustus 2025, per Mayam Dijual Segini

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH- Harga emas per mayam di Banda Aceh stagnan pada Jumat (22/8/2025).

Berdasarkan informasi yang didapat Serambinews, harga emas di Banda Aceh pada hari ini dilaporkan stabil.

Harga emas di Banda Aceh hari ini dijual Rp 5.710.000 per mayam.

Harga emas tersebut sama dari hari sebelumnya Kamis (21/8/2025), yang dipatok Rp 5.710.000 per mayam.

Informasi ini diperoleh melalui Toko Emas Bina Nusa, Banda Aceh.

Baca juga: Hampir Sepekan Harga Emas di Langsa Bertahan, Cek Rinciannya Per 22 Agustus 2025

Untuk per gram harga emas hari ini berkisar diangka Rp 1.730.303.

Harga emas tersebut belum termasuk ongkos pembuatan. 

Adapun ongkos pembuatan harga emas berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per mayam, tergantung kerumitan desain emas perhiasan.

Sedangkan harga emas Antam hari ini terpantau mengalami kenaikan Jumat (22/8/2025).

 Mengutip situs Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp2.000 per gram menjadi Rp1.916.000 per gram, setelah sehari sebelumnya sudah melesat Rp24.000 per gram.

Seiring dengan itu, harga buyback atau harga jual kembali juga ikut terkerek naik Rp2.000.

Saat ini buyback emas Antam berada di level Rp1.762.000 per gram, dibandingkan posisi kemarin yang sebesar Rp1.760.000 per gram.

Sebagai catatan, buyback adalah harga yang diperoleh pemilik emas jika ingin menjual kembali emas batangan Antam ke gerai resmi Logam Mulia.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

Emas 0,5 gram: Rp 1.008.000

Emas 1 gram: Rp 1.916.000

Emas 2 gram: Rp 3.772.000

Emas 3 gram: Rp 5.633.000

Emas 5 gram: Rp 9.355.000

Emas 10 gram: Rp 18.655.000

 Emas 25 gram: Rp 46.512.000

Emas 50 gram: Rp 92.945.000

Emas 100 gram: Rp 185.812.000

 Emas 250 gram: Rp 464.265.000

Emas 500 gram: Rp 928.320.000

Emas 1.000 gram: Rp 1.856.600.000

Faktor Penyebab Harga Emas Naik Turun

1.Pergerakan Dolar AS

Emas biasanya berbanding terbalik dengan nilai dolar AS. Jika dolar menguat, harga emas cenderung melemah, begitu juga sebaliknya.

2. Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral (The Fed)

Saat The Fed atau bank sentral lain menaikkan suku bunga, investor cenderung memilih instrumen dengan imbal hasil tetap dibanding emas, sehingga harga emas turun.

Sebaliknya, ketika suku bunga turun, emas kembali dilirik sehingga harganya naik.

3. Permintaan dan Penawaran Global

Permintaan emas dari sektor industri, perhiasan, maupun investasi (ETF emas, bank sentral) ikut memengaruhi harga.

Ketika permintaan melonjak, harga emas ikut terangkat.

4. Situasi Geopolitik dan Ekonomi Dunia

Ketidakpastian global, konflik geopolitik, atau ancaman resesi membuat emas menjadi aset safe haven (pelindung nilai).

Kondisi ini biasanya mendorong harga emas naik.

5. Inflasi

Emas sering dijadikan lindung nilai (hedging) terhadap inflasi.

Saat inflasi tinggi, banyak orang membeli emas untuk menjaga nilai kekayaan, sehingga harga cenderung meningkat.

5. Cadangan Emas Bank Sentral

Aktivitas jual-beli emas oleh bank sentral dunia dalam rangka mengatur cadangan devisa juga dapat memengaruhi harga global.

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)