Kasus Kecelakaan Maut di Tol Sibanceh Masih Tahap Penyelidikan

“Sementara ini kita lakukan monitoring terhadap penanganan kasus laka yang dilakukan Polres Pidie, yang dalam perkembangannya sedang dilakukan lidik sidik,” kata Deden dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (22/8/2025). 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh memastikan kasus kecelakaan maut yang terjadi di ruas tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) tepatnya di KM 11 masih dalam tahap penyelidikan.

Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Pol Deden Supriyatna Imhar, mengatakan penanganan perkara tersebut saat ini dilakukan oleh Polres Pidie.

Pihaknya terus melakukan pemantauan dan asistensi terhadap proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

“Sementara ini kita lakukan monitoring terhadap penanganan kasus laka yang dilakukan Polres Pidie, yang dalam perkembangannya sedang dilakukan lidik sidik,” kata Deden dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (22/8/2025). 

Menurut Deden, Ditlantas Polda Aceh juga akan memastikan setiap tahapan penanganan perkara mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), penyelidikan, hingga penyidikan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

“Setelah itu kita lakukan asistensi, apakah penanganan kasus laka mulai dari olah TKP serta tindakan lidik sidik, serta kelanjutan penanganan kasus tersebut sudah sesuai SOP atau tidak,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya tetap memantau dan memberikan arahan maupun petunjuk kepada Polres Pidie dalam menangani kasus tersebut.

Sebelumnya, insiden kecelakaan tuggal itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Tol Sibanceh Hingga 3 Nyawa Melayang, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kecelakaan bermula saat mobil Toyota Kijang Innova BL 1503 KT yang dikemudikan Ibnu Khattab (45) melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh.

Dia kemudian masuk ke ruas tol Seksi 1 yang saat ini belum dioperasikan secara resmi.

Dalam insiden itu, pengemudi disebut mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga ketika tiba di KM 11 diduga tidak melihat beton penutup jalan.

Akibatnya, mobil menghantam beton dengan kuat.(*)