Huawei Gugat Transsion, Penjualan HP Infinix dan Tecno Terancam, Pernah Gugat Xiaomi

Menurut laporan outlet media setempat, gugatan kasus ini dilayangkan Huawei pada 20 Juni 2025 lalu.

Editor: Faisal Zamzami
Transsion
Transsion, induk Tecno, Itel dan Infinix. Perusahaan teknologi Huawei menyeret Transsion ke pengadilan di Eropa. 

 Gugatan pertama pernah dilayangkan raksasa teknologi itu pada tahun 2019.

Saat itu, Huawei menuduh Transsion melanggar hak cipta terkait tema wallapaper dan menuntut ganti rugi sebesar 20 juta yuan (sekitar Rp 45,4 miliar), dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Minggu (24/8/2025).

Baca juga: Huawei Bakal Rilis Ponsel Lipat Tiga, Ini Bocoran Desainnya

Pernah gugat Xiaomi

Bukan Transsion saja, Huawei juga pernah menggugat vendor ponsel lainnya seperti Xiaomi.

Pada tahun 2023, Huawei menyeret Xiaomi ke pengadilan lantaran dianggap sudah menggunakan beberapa paten Huawei di ponsel Xiaomi secara ilegal.

Informasi ini saat itu disampaikan oleh Kantor Paten China (China National Intellectual Property Administration/CNIPA).

Menurut CNIPA, mereka telah menerima dan menyetujui dokumen tuntutan yang dikirimkan Huawei pada 17 Januari 2023 terkait empat teknologi dan paten yang diduga dipakai Xiaomi secara ilegal, yaitu:

-Paten terkait metode dan perangkat untuk proses control signalling

-Paten terkait metode untuk memberikan informasi ketika ponsel mendapatkan atau tidak mendapatkan sinyal seluler

- Paten terkait metode pengambilan foto panorama

-Paten terkait metode kunci layar (lockscreen) ponsel

Sederhananya, paten pertama dan kedua di atas berkaitan dengan teknologi atau metode penerimaan dan pengiriman sinyal 4G di ponsel, lalu paten ketiga berkaitan dengan kamera, dan paten keempat berkaitan dengan teknologi lockscreen ponsel.

Adapun pelanggaran paten terkait teknologi 4G dikategorikan sebagai paten umum (Standard Essential Patents (SEP), sedangkan pelanggaran paten seputar kamera dan lockscreen dikategorikan sebagai paten spesifik (non-SEP).

Menanggapi gugatan ini, Xiaomi saat itu mengatakan pihaknya tengah mendiskusikan masalah lisensi paten-paten yang disebutkan di atas dengan Huawei.

Hal itu dilakukan karena Xiaomi menyebut kedua perusahaan ini menganggap penggunaan paten atau teknologi perusahaan lain via pembelian lisensi secara sah, merupakan salah satu strategi supaya perusahaan teknologi bisa maju dan berinovasi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved