VIDEO - Modus Licik Noel Cs, Biaya Sertifikasi K3 Dibengkakkan hingga Rp 6 Juta

SERAMBINEWS.COM - Terkuak bahwa mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel bersama 10 tersangka lain menjalankan strategi culas yang membuat para peserta sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengalami tekanan mental.

Modus yang digunakan para tersangka adalah pemerasan dengan cara membebani biaya sertifikasi K3 secara berlebihan.

Dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (23/8), biaya yang seharusnya hanya sekitar Rp 275.000, digelembungkan hingga Rp 6 juta.

Selisih dana itu lalu dikumpulkan secara ilegal, hingga total mencapai Rp 81 miliar.

Selain itu, pemohon sertifikasi sengaja diperlambat dan dipersulit.

Bila peserta enggan membayar biaya tambahan, mereka ditekan secara psikologis sampai akhirnya menyerah dan membayar.

Apabila pemohon tetap menolak, proses sertifikasi tidak akan dijalankan meski seluruh persyaratan sudah lengkap.

Para pelaku, mulai dari pejabat hingga pegawai di lingkungan Ditjen Binwasnaker dan K3, termasuk Noel, bekerja sama dengan perusahaan jasa K3 (PJK3) untuk menyalurkan uang hasil pemerasan tersebut.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, membenarkan hal itu.

Ia menegaskan Noel bersama tersangka lain dijerat dengan pasal pemerasan karena terbukti menggunakan modus memperlambat, mempersulit, bahkan sengaja tidak memproses sertifikasi K3.

"Ada tindak pemerasan ini dengan modus memperlambat, mempersulit atau bahkan tidak memproses. Itu perbedaannya. Jadi saat teman-teman buruh ini akan mendaftar untuk sertifikasi K3, sebenarnya syarat sudah lengkap, seharusnya itu diproses bisa langsung."(*)