Aceh Tamiang
Donasi Kaki Palsu Siswi SMP Terkumpul, Diperkirakan dalam Dua Hari Tiba di Aceh Tamiang
“Alhamdulillah, hamba Allah SWT terpanggil untuk membantu adik kita, jadi kaki palsu seharga Rp 15 juta sudah kita pesan...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Donasi kaki palsu untuk siswi SMP di Aceh Tamiang sudah terkumpul.
Diperkirakan dalam dua hari kaki palsu itu tiba di Aceh Tamiang untuk segera dipasang.
“Alhamdulillah, hamba Allah SWT terpanggil untuk membantu adik kita, jadi kaki palsu seharga Rp 15 juta sudah kita pesan,” kata Babinsa Koramil 02/KB Serda Ismail, Rabu (27/8/2025) malam.
Ismail menuturkan proses pembuatan kaki palsu dilakukan secara daring. Sebab kaki palsu tersebut dibuat di Jakarta, sehingga proses pengukuran dilakukan melalui jarak jauh.
“Video call, jadi adik kita tidak harus ke Jakarta,” ungkapnya.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak pembuat, kaki palsu tersebut akan tiba di Aceh Tamiang dalam dua hari ke depan. Informasi ini membuat siswi tersebut dilanda rasa haru.
Diketahui siswi SMP itu datang bersama ibunya ke rumah sang prajurit di Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang pada 17 Agustus 2025.
Dikisahkan kalau kondisi kaki tidak normal itu diderita sejak lahir.
Sebelumnya siswi tersebut pernah mendapatkan kaki palsu dari program interaktif di sebuah televisi nasional. Namun kaki palsu tersebut sudah tidak muat seiring pertumbuhan tubuh.
“Sudah tidak muat, kan cara pakainya disambung di paha,” ungkap Ismail.
Sejak setahun terakhir, siswi mengajukan permohonan ke Dinas Sosial Aceh Tamiang. Namun hingga kini pihak dinas tidak memiliki program kaki palsu, melainkan hanya tongkat.
Ismail mengaku dirinya telah menggalang donatur untuk membantu membelikan siswi kaki palsu. Menurutnya bantuan ini sangat berharga karena siswi tetap semangat sekolah di tengah keterbatasan fisiknya.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Hukum, Pramuka Aceh Tamiang Blusukan hingga ke Penjara
Di sisi lain, ibunya yang sudah berstatus janda tidak memiliki penghasilan tetap. Selama ini kebutuhan hidup mereka bergantung dengan kakak siswi yang bekerja di sebuah minimarket.
“Sudah saya tanya-tanya, harganya Rp 15 juta,” sebut Ismail.
Ismail sendiri sudah identik sebagai prajurit yang memiliki jiwa sosial tinggi. Selama ini prajurit kelahiran Sumatera Selatan ini kerap membantu mendirikan toilet dan memperbaiki rumah masyarakat miskin.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.