Harga Emas di Aceh Timur Kembali Menguat, Tertinggi Sejak Pekan Lalu

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Harga emas di Kabupaten Aceh Timur kembali menunjukkan tren kenaikan. 

Setelah sempat stagnan di level terendah selama beberapa minggu terakhir, harga emas kini perlahan merangkak naik.

Bahkan, kembali mendekati harga tertingginya pada Kamis (28/8/2025).

Menurut Adi, seorang pedagang emas di Toko Tiara Idi Rayeuk, kenaikan ini terjadi pada semua jenis emas yang diperjualbelikan.

Mulai dari emas murni (tipe 99), emas campuran (tipe A), hingga emas batangan lokal, dan Antam.

Baca juga: Harga Emas Per Mayam Hari Ini di Banda Aceh Kembali Membara, 28 Agustus 2025 Dijual Segini

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Naik Bertubi-tubi, 28 Agustus 2025 Dijual Segini per Mayam

"Kemarin sempat turun dan stagnan di harga terbawah, sekarang mulai naik lagi, meskipun belum mencapai harga termahalnya," ujar Adi.

Kenaikan ini cukup signifikan, terutama untuk emas perhiasan. 

Emas tipe 99 yang sebelumnya berada di harga Rp 5.800.000 per mayam, kini naik menjadi Rp 5.850.000 per mayam. 

Sementara itu, emas tipe A mengalami kenaikan serupa, dari Rp 5.600.000 menjadi Rp 5.650.000 per mayam. 

Ini berarti terjadi kenaikan sebesar Rp 50.000 per mayam, untuk kedua jenis emas tersebut.

Baca juga: Harga Emas di Abdya Naik Tajam, Segini Pasaran pada Edisi 28 Agustus 2025

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis, Berikut Pasaran Harga Emas Antam per Gram 28 Agustus 2025

Untuk emas batangan, kenaikan juga terjadi meskipun tidak sebesar emas perhiasan. 

Harga emas batangan lokal naik dari Rp 1.738.000, menjadi Rp 1.785.000 per gram, dengan kenaikan sebesar Rp 20.000 per gram.

Sedangkan emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp 4.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp 1.940.000 menjadi Rp 1.944.000 per gram.

Meskipun terjadi kenaikan harga, pergerakan di pasar masih terlihat seimbang.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe Naik Rp 24 Ribu/Mayam, Berikut Rincian Harga Kamis, 28 Agustus

"Pembeli dan penjual masih balance (seimbang), yang membeli banyak, yang menjual pun banyak," jelas Adi.(*)