Penembakan di Aceh

MPD Desak Mabes Polri Ungkap Aksi Teror Ayah Banta

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JAKARTA - Kelompok masyarakat sipil Aceh yang menamakan diri Masyarakat Pro Demokrasi (MPD), Selasa (1/5) kemarin, melakukan aksi demonstrasi damai di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta. Mereka mendesak jajaran Kepolisian RI, segera mengungkap tuntas aksi teror dan kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok Ayah Banta  alias Vikram.

“Kami sebagai masyarakat sipil Aceh sangat mengharapkan agar matai rantai kekerasan dan aksi teror dapat dihentikan oleh pihak kepolisian. Kasus Ayah Banta menjadi hal yang sangat penting diungkap tuntas, agar  Aceh tidak terkesan sebagai daerah tempat pelatihan kelompok-kelompok teror,” kata juru bicara MPD, Agusta Mukhtar.

Demonstrasi itu  dihadiri sekitar 100 orang aktifis MPD yang membawa beberapa poster dan spanduk. Mereka mengingatkan pihak  kepolisian transparan dan tegas dalam menyelesaikan kasus Ayah Banta dan mengungkap dalang sebenarnya.

Ayah Banta ditangkap Densus 88 Anti Teror atas dugaan terlibat berbagai tindak kekerasan dan teror bersenjata di Aceh menjelang pilkada. “Karena bagi kami Ayah Banta hanya operator lapangan,” tugas Agusta.

Agusta mempersoalkan pernyataan kepolisain yang menyatakan bahwa Ayah Banta Cs tidak ada indikasi atau keterkaitan dengan proses Pilkada Aceh. “Terlalu cepat pihak kepolisian menyimpulkan  aksi teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh tidak ada indikasi dan keterkaitan dengan Pemilukada. Ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan yang disampaikan salah seorang tersangka, di salah satu media nasional yang menyebutkan bahwa aksi terror dan kekerasan yang mereka lakukan adalah untuk mengganggu proses Pemilukada di Aceh,” teriak Agusta lagi.

Ia mengkhawatirkan  lemahnya penyelesaian  aksi teror dan kekerasan  Pilkada Aceh, akan menjadi model (laten) dalam penyelenggaraan suksesi politik Aceh di masa depan. “Masyarakat biasa beranggapan bahwa tindakan kekerasan adalah sesuatu yang lumrah dalam suksesi politik di Aceh,” sebut Agus.(fik)

Berita Terkini