BANDA ACEH - Anggota DPR RI, Marzuki Daud menyatakan, Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian mengkebiri Pelabuhan Kuala Langsa, untuk dapat berkembang menjadi pelabuhan ekspor dan impor.
“Menteri Perindustrian dan Menteri Pertanian, tak mengizinkan otoritas Pelabuhan Kuala Langsa menerima sejumlah jenis barang impor berupa barang dagangan dan hasil produk industri dan pertanian seperti layaknya Jayapura yang status daerahnya memiliki kekhususan sama dengan Aceh,” ungkap anggota DPR RI, asal Aceh, Marzuki Daud kepada Serambi, usai meninjau Pelabuhan Kuala Langsa, Minggu (17/2).
Jayapura dan Aceh, ungkap Wakil Ketua pengawas UU Otsus Aceh dan Papua DPR RI itu, sama-sama daerah otonomi khusus. Karena itu, kewenangan pemberian impor barang dagangan produk industri dan hasil pertanian yang diberikan untuk Pelabuhan Impor Ekspor di Jaya Pura, harus berlaku untuk semua pelabuhan di wilayah Aceh, termasuk untuk Pelabuhan Kuala Langsa.
Maksudnya, jika pelabuhan di Jayapura, diizinkan untuk mengimpor berbagai jenis barang dagangan industri dan hasil pertanian, seperti produk mainan anak-anak, bawang putih, yang produksinya masih sedikit di Aceh, harusnya Menperindag dan Mentan, mengizinkan bukan malah melarangannya. Untuk Pelabuhan Kuala Langsa di larang, tapi untuk Pelabuhan Belawan yang jaraknya sekitar 100 Km dari Kuala Langsa, diberikan.
Karena itu, anggota DPR RI itu berjanji akan mengajukan gugatan ke Makamah Konstitusi (MK) atas Kepmen Perindag Nomor 57 dan Kepmen Pertanian Nomor 42 dan 43, yang melarang Otoritas Pelabuhan di Kuala Langsa menerima barang impor berupa produksi mainan anak-anak dan produksi hasil pertanian, seperti bawang putih, bawang mereh, gula pasir dan lainnya.Wakil Ketua II DPRA, Drs Sulaiman Abda yang ikut hadir dalam peninjauan ke Pelabuhan Kuala Langsa mengatakan, sudah selayaknya Wakil Ketua Pengawas UU Otsus Aceh dan Papua mengajukan gugatan MK kepada Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian, atas pelarangan Pelabuhan Kuala Langsa menerima produksi barang dagangan berupa mainan anak-anak dan produksi hasil pertanian yang produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Aceh.
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah mengatakan, pelabuhan Kuala Langsa, merupakan salah satu andalan utama untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Langsa, setelah sektor perkebunan. Kalau Kuala Langsa hidup, kata Usman, puluhan ribu tenaga kerja bisa diserap. “ Tapi, akibat dua Kempen tadi, membuat Pelabuhan Kuala Langsa, seperti hidup segan mati tak mau,”ujar Wali Kota Langsa itu.(her)
Menperindag dan Mentan Kebiri Pelabuhan Kuala Langsa
Editor: bakri
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger