Kepala Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh, Sjamsuliani mengatakan, program pengawasan dan pemeriksaan makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan program Balai POM Nasional.
Program ini akan dilakukan secara rutin setiap bulan. Tapi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pemeriksaannya lebih diintensifkan. Terutama untuk memeriksa bahan dan produk makanan/ minuman yang sudah kedaluwarsa.
Parsel Lebaran, salah satu paket yang akan diawasi secara ketat oleh BBPOM Banda Aceh, mengingat ada kecenderungan dari pejual parsel untuk menyisipkan produk-produk kedaluwarsa atau hampir kedaluwarsa di dalam parsel yang hendak dipasarkan.
“Pengawasan dan pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan, dengan sasaran seluruh produsen dan pedagang yang sering menggunakan bahan pengawet berbahaya, termasuk boraks atau formalin, untuk pengawetan ikan segar yang hendak dipasarkan,” kata Sjamsuliani.
Tapi, kata Kepala BBPOM Banda Aceh ini, untuk melakukan pemeriksaan ikan berformlin atau berbahan pengawet mayat itu, leading sector-nya adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh maupun kabupaten/kota.
Untuk pemeriksaan di lapangan, kata Sjamsuliani, BBPOM siap menyediakan petugas pemeriksa bersama mobil labnya.
Menanggapi penjelasan Kepala BBPOM itu, Gubernur Zaini Abdullah meminta Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Aceh untuk melakukan koordinasi dengan BBPOM Aceh, termasuk dinas teknis lainnya, untuk memeriksa ikan segar, ikan asin, daging sapi, dan kerbau untuk kebutuhan penjualan harian maupun daging meugang puasa dan Lebaran nanti.
“Ini masalah serius. Biro Ekonomi Setda Aceh bersama dinas teknis lainnya harus mengerjakannya dengan serius,” imbuh Gubernur Zaini Abdullah. (her)
Menjelang Ramadhan, Intensifkan Pengawasan
Editor: bakri
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger