MEULABOH - Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Barat yang melakukan pemeriksaan makanan di Meulaboh, menemukan bakso yang mengandung formalin saat uji sampel pada dua tempat penjualan bakso di Meulaboh, Aceh Barat. Menurut Dinkes, daging yang dibuat untuk bakso merupakan daging yang dibeli dari Medan dengan harga murah.
“Terdapatnya kandungan formalin dalam bakso itu, saat tim kita turun melakukan pemeriksaan sebelum Ramadhan ini,” ujar Kadiskes Aceh Barat, dr Zafril Luthfy MKes menjawab Serambi, Selasa (16/7) sore saat mendampingi tim Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh yang turun ke Meulaboh.
Menurut Luthfy, terhadap temuan itu sudah diminta kepada pedagang bakso tidak lagi membeli daging dari Medan, sebab berbahaya dan agar dipakai saja daging lokal.
Selain kepada kedua pedagang bakso, pihak Dinkes sudah melaporkan ke bupati dan pihak Kadis Perindustrian dan Perdagangan dan UKM untuk diambil sikap sehingga daging yang mengadung formalin dari luar tidak beredar lagi di Aceh Barat.
Sementara itu, Kepala Badan Pemeriksan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, Dra Syamsuliani Apt MM didampingi Kabid Pemeriksaan dan Penyidan Drs Hasbi Apt MM mengatakan, tim pengawasan yang turun melakukan pemeriksaan makanan dan toko/swalayan di Meulaboh menemukan minuman merek Kratindaeng kaleng asal Thanland masih bebas beredar di Aceh Barat. padahal minuman tersebut tidak terdaftar di BPOM dan berbahaya.
“Karena itu kepada pedagang diminta tidak berjualan lagi dan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi,” ujar Syamsuliani kepada Serambi, di sela pemeriksaan di Meulaboh, Selasa (16/7) sore.(riz)