Gizi Buruk Picu Anak Stunting di Aceh Meningkat

Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dia menyebutkan stunting atau menurus istilah balita pendek terjadi karena asupan gizi ibu pada masa kehamilan buruk. Prilaku ini, kata Sugiarto, kemudian berlanjut oleh prilaku ibu yang tidak memberi asi eksklusif kepada bayi sampai si bayi berusia dua tahun.

Menurutnya seorang ibu hamil harus mendapat asupan gizi dan kalori yang cukup pada masa kehamilannya. Ini untuk mencegah agar pertumbuhan bayi dalam kandungan juga cukup.

Sugiarto menilai sering kali terjadi pada masyarakat, apabila bayi menangis orang tua memberi makanan lain selain asi. Padahal itu adalah tindakan keliru.

"Tindakan ini sangat dipengaruhi karena mitos di dalam masyarakat kita. Padahal bayi menangis itu hal yang biasa," tegasnya.

Hal lain yang juga dipersepsi keliru oleh masyarakat adalah soal imunisasi.
Menurutnya ada rasa ketakutan masyarakat apabila bayinya diimunisasi karena akan berdampak negatif kepada bayi. Padahal, kata dia, imunisasi justru menjadi penting untuk bayi agar bayi memiliki daya tahan tubuh maksimal dari serang virus.

Sugiarto juga menyebutkan untuk penghindari fenomena stunting tidak ada standar yang baku. Hanya saja perlu dibangun kesadaran masyarakat bahwa selama masa kehamilan diperlukan perhatian serius kepada ibu hamil agar mengonsumsi asupan gizi yang maksimal, dan memberi asi kepada bayi secara cukup agar terhindar dari malnutrisi (gizi buruk).

Khusus untuk Aceh, kasus anak stunting paling banyak ditetemukan di tiga kabupaten yaitu Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Timur.

Kepala Bidang Pendidikan Unicef di Aceh Oemardi menyebutkan kasus stunting di Aceh sebetulnya tidak hanya dilihat dari sisi pertumbuhan fisik anak semata. Namun hal yang terpenting adalah fenemona stunting di Aceh juga menjadi gambaran pola hidup masyarakat.

"Stunting tidak hanya bicara soal pendek atau tidak tubuh seorang anak. Ada sisi lain dari fenemona stunting ini erat kaitannya bahwa ada anak-anak di Aceh yang tidak cukup gizi. Ini yang harus menjadi perhatian serius pemerintah," ujarnya. (ansari hasyim)

Berita Terkini