Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM – Kericuhan yang terjadi berupa penolakan terhadap LSM Development Committee (Dec) semakin menjadi-jadi. Puncaknya, kantor AU-Dec yang terletak di Desa Ulee Madon, Aceh Utara diberondong pria berlaras panjang, Minggu 15 Maret 2015. Menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat, AU-Dec diyakini melakukan kegiatan ‘pendangkalan aqidah’ yang dinilai sangat meresahkan.
Kejadian -main hakim sendiri- seperti pemberondongan ini, dipercaya akibat ketidaktegasan Pemerintah Aceh dalam mengawasi LSM yang beroperasi di Aceh. Insiden tersebut menjadi tajuk hangat pada program Cakrawala Serambi FM 90,20 Mhz yang disiarkan setiap hari Senin-Jumat pukul 10-11 WIB.
Dalam Salam Serambi yang berjudul “Pemerintah Harus Cepat Tegaskan Soal LSM Dec” menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Asnawi Kumar dipandu Host Nico Firza.
Dalam program ini, juga mengundang lewat sambungan telepon Ketua Dewan Dakwah Aceh, Tgk Hasanuddin Yusuf Adan. Dia mengatakan, pendangkalan aqidah sebagaimana isu yang beredar selama ini merupakan fakta. “Memang benar Au-Dec telah melakukan pendangkalan aqidah terhadap masyarakat Aceh. Kita sudah pantau itu sejak mereka beroperasi di barat-selatan, dan terus terang, apa yang mereka lakukan saat ini tidak bisa diterima,” tegasnya, Rabu (18/3/2015).
Tgk Hasanuddin menambahkan, upaya Au-Dec dalam melakukan pendangkalan aqidah, seperti penyebaran buku dan kegiatan lainnya sudah sangat meresahkan. “Tujuannya jelas, dengan membuat kita orang Aceh menjadi heterogen, berpikiran liberal, sehingga jauh dari ajaran Islam sebenarnya,” ujarnya. Dia juga berharap agar secepatnya dibentuk komisi untuk antisipasi pendangkalan aqidah.
Sementara itu Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Asnawi Kumar menambahkan, hal yang terpenting dalam menyikapi masalah ini adalah dengan meningkatkan ibadah setiap muslim di Aceh. “Karena seberapapun hebat aliran sesat yang masuk ke Aceh, jika kita sudah membentengi keimanan dengan baik, maka tidak akan terpengaruh, tidak laku,” tandasnya. (*)