MEULABOH - Enam perguruan tinggi di Aceh masuk dalam daftar 243 kampus se-Indonesia yang dinonaktifkan Kemeterian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), sebagaimana dilansir sejumlah media online, Jumat (2/10). Merebaknya berita ini sempat membuat kalangan mahasiswa dan orangtua resah (Lihat: Kampus yang Dinonaktifkan).
Seperti halnya di Meulaboh sejumlah kalangan meminta perguruan tinggi bersangkutan dan Kopertis Wilayah XIII Aceh memberi penjelasan terkait pengumuman Kemenristekdikti tersebut. Salah satu kampus yang dinonaktifkan Kemenristekdikti yakni Akademi Kebidanan Meuligoe Nur Amin di Meulaboh. Ketua Yayasan Meliugoe Nur Amin, Karnaidi kepada Serambi kemarin mengaku sedang berada di Kantor Kopertis Wilayah XIII Aceh di Banda Aceh. Pihaknya mempertanyakan kebenaran informasi bahwa kampus itu masuk dalam daftar 243 kampus yang dinonaktifkan Kemenristekdikti.
“Kami sudah pertanyakan ke Pak Prof Jamaluddin (Koordinator Kopertis Wilayah XIII Aceh) terhadap hal itu. Kami dapat kabar pagi tadi (kemarin-re) dan langsung ke Banda Aceh karena selama ini tidak pernah ada pemberitahuan ke kami,” kata Karnadi didampingi Direktur Akademi Meuligoe Nur Amin Ajis Bustari SKep Ners MPH.
Ajis menambahkan dari keterangan Kopertis diperoleh bahwa ada beberapa hal yang perlu dilengkapi seperti laporan terhadap akreditasi dan dosen tetap S2. Namun dalam hal ini, kata dia, bukan dalam kaitan kampus dinonaktifkan.
“Kegiatan kampus tetap berjalan seiring sedang dilengkapinya (syarat) yang dimintakan oleh Kemenristekdikti,” ujarnya. Ia menyebutkan terhadap hal ini akan disampaikan kepada mahasiswa dan kalangan orangtua untuk tetap tenang. Sedangkan proses perkuliahan tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya juga akan terus memastikan keluarnya akreditasi dari pusat karena usulan sudah diajukan beberapa waktu lalu. (riz)