PT Arun Segera Dibubarkan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LHOKSEUMAWE - PT Arun Lhokseumawe kini sudah memasuki tahap likuidasi (pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran kewajiban kepada kreditor dan pembagian harta yang tersisa kepada pemegang saham). Hal itu dilakukan seiring dengan berakhirnya masa tugas sebagai penyuplai gas ke PT PIM dan mengolah kondesat pada 31 September 2015.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah berakhir ekspor LNG pada akhir 2014, tugas PT Arun hanya memurnikan gas dari Lhoksukon milik ExxonMobil untuk disuplai kepada PT PIM dan mengolah kondesat. Namun, sejak 31 September 2015, DJKN sudah menghentikan izin operasional PT Arun.

Manajer Humas PT Arun, Hendra Afiat, Minggu (11/10) menyebutkan, setelah berakhir izin operasional PT Arun, yang bertanggung jawab mengolah kondesat dan menyuplai gas untuk PT PIM adalah Perta Arun Gas (PAG). Gas untuk PT PIM masih disuplai dari Lhoksukon yang sekarang sudah menjadi milik Pertamina Hulu Energi (PHE), bukan lagi ExxonMobil.

Sedangkan PT Arun, menurutnya, sekarang tak lagi bertugas mengolah gas. Bahkan, lanjut Hendra, PT Arun sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan 284 orang dari 300-an karyawan yang ada sebelumnya. “Sebagiannya karyawan yang di-PHK itu sekarang sudah kembali bekerja di PAG,” ulasnya.

Sedangkan karyawan PT Arun yang tersisa saat ini, sebutnya, hanya 33 orang. Mereka bertugas mempersiapkan pembentukan tim likuidator untuk proses pembubaran perusahaan. “Bulan depan, pemilik saham PT Arun yakni Pertamina rencananya akan menggelar rapat umum untuk membentuk tim likuidator. Setelah tim itu terbentuk, hanya tinggal melaksanakan pembubaran perusahaan saja,” pungkasnya.

Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Nazaruddin mengatakan, menjelang likuidasi, pihaknya berharap PT Arun bisa menyerahkan instalasi air bersih dan pengelolaannya ke Pemko Lhokseumawe melalui PDAM Ie Beusare Rata. Ia juga berharap PT Arun bisa menyerahkan aset-aset lain yang dibenarkan secara aturan kepada Pemko.

“Sekarang PT Arun memang sudah membuka peluang bagi PDAM kita untuk mendapatkan air di sana, tapi masih dengan cara beli. Karena itu, kita berharap ke depan instalasi air dan pengelolaan bisa diserahkan secara gratis kepada Pemko. Sehingga, fasilitas itu akan menjadi peninggalan PT Arun yang sangat besar manfaatnya bagi warga Kota Lhokseumawe,” ungkapnya.

Kepada PAG yang menggantikan posisi PT Arun, Nazaruddin berharap, dalam merekrut tenaga kerja agar memprioritaskan warga lokal dan melibatkan PDPL--perusahaan daerah milik Pemko Lhokseumawe--dalam berbagai pekerjaan yang memang mungkin dikerjakan oleh PDPL. “PAG juga harus memperbanyak bantuan sosial bagi warga Lhokseumawe. Sehingga, kehadiran PAG benar-benar bermanfaat bagi rakyat kami,” pungkas Nazaruddin.(bah)

Tags:

Berita Terkini