BANDA ACEH - Pengurus Balee Inong Bungong Keumang menggelar sosialisasi bahaya pornografi serta Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), Kamis (24/3) di Meunasah Gampong Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Lembaga itu menaungi kaum ibu di Gampong Ceurih, Pango Raya dan Gampong Pango Deah, Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal yang menjadi pembicara utama menyampaikan, maraknya gerakan LGBT di Banda Aceh bukanlah hal yang baru. Sebab kegiatan itu sudah ada sejak Nabi Luth AS.
“Aktifitas seksual kaum LGBT merupakan perilaku yang tidak normal dan melanggar fitrah sebagai manusia. Namun soal transgender sudah diatur dalam islam, jika terlahir dengan dua alat kelamin, maka statusnya akan diketahui saat akil baligh,” ujar Illiza dalam rilisnya kepada Serambi, kemarin.
Illiza menambahkan, jika fenomena LGBT di Indonesia telah menimbulkan kegelisahan umat, bahkan MUI Pusat telah mengeluarkan fatwa haram dan menyebutnya sebagai kejahatan seksual. Tantangannya, di sejumlah negara praktik LGBT dilegalkan, sehingga lanjut Illiza, menjadi tugas bersama agar Indonesia tidak ikut melegalkannya.
Illiza menambahkan, penggunaan gadget tanpa kontrol oleh anak usia dini juga sangat berbahaya dalam perkembangan anak. Mirisnya lagi, saat ini banyak ditemukan orangtua yang menfasilitasi anaknya dengan gadget.
“Perlu kontrol dari orangtua terhadap anak, mulai dari tontonan TV, film, lagu, hingga pergaulan mereka sehari-hari. Amati perilaku anak-anak kita, jika ada gelagat yang tak biasa orangtua harus cepat tanggap,” tandasnya. (mun/rel)
Balee Inong Sosialisasi Bahaya LGBT
Editor: hasyim
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger