Lesten tidak Lagi Terisolir

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

* Jalan Mulai Dibangun

BLANGKEJEREN - Lesten, salah satu desa di Kabupaten Gayo Lues (Galus) tidak lagi masuk dalam daftar kawasan terisolir. Jalan penghubung dari Kecamatan Pining ke Lesten sepanjang 18.5 km mulai dibangun pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 miliar, sehingga waktu tempuh menjadi singkat, dari 8 jam menjadi 1 jam.

Warga Desa Lesten saat ke Kecamatan Pining harus menggunakan jonder atau traktor karena jalan masih berkubang lumpur atau beralaskan tanah liat, sebelum dibangun permanen saat ini. Bukan itu saja, harga kebutuhan pokok, terutama sembako lebih mahal dibandingkan di kota kecamatan, mencapai dua kali lipat.

Proses peningkatan jalan ke desa terisolir itu sedang dikerjakan oleh rekanan PT Lembah Alas. Direncanakan, pada akhir tahun ini, jalan rampung dibangun sebagian, termasuk pengaspalan dan selebihnya akan dilanjutkan tahun depan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Galus, Abdul Rasad ST, kepada Serambi, Sabtu (3/9) mengatakan jalan ke Desa Lesten sedang dibangun, sehingga transportasi akan lebih mudah, dibandingkan sebelumnya. “Pembangunan jalan dari Pining ke Lesten sejauh 18,5 km dilakukan bertahap dan tahun ini diaspal sepanjang 1 km, selebihnya pengerasan dengan anggaran Rp 15 miliar,” sebutnya.

Dia menambahkan sisanya akan dilakukan pengerasan dengan kerikil dan batu, sehingga bisa dilewati kendaraan, termasuk roda empat dan truk. Disebutkan, pengaspalan jalan sepanjang 17,5 km akan dilanjutkan tahun 2017 dengan anggaran juga sama, sekitar Rp 15 miliar atau total Rp 30 miliar sampai jalan rampung dibangun permanen.

Menurut dia, warga Lesten sudah lepas keterisoliran dengan adanya pembangunan ruas jalan yang sedang berlangsung pada saat ini. “Jarak tempuh sudah dekat, begitu juga dengan waktu perjalanan makin singkat, tidak lebih dari satu jam,” sebutnya. Dia mengaku sudah meninjau pembangunan jalan bersama Kabag Pembangunan dan pejabat lainnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Galus, H Abdul Rasad, kepada Serambi, Senin (22/2/2016) mengatakan pembangunan jalan akan dilaksanakan di 18 lokasi. “Tahun ini, 18 ruas jalan di Galus akan ditingkatkan bersama pembangunan lima jembatan beton dengan anggaran Rp 75 miliar lebih,” jelasnya, tetapi, tidak menyebutkan waktu pelaksanaan tender proyek.

Dari beberapa proyek peningkatan jalan, salah satunya yang bersumber dari DAK untuk Pining-Lesten yang merupakan jalur penghubung ke Lokop, Aceh Timur sebesar Rp 15 miliar. Begitu juga dengan peningkatan jalan Badak- RSUD Rp 1 miliar, dan Sangir-Badak Rp 3 miliar.

“Semua paket pekerjaan akan dilelang lebih cepat dari tahun sebelumnya, sehingga proyek akan lebih cepat rampung atau paling lambat sebelum akhir tahun ini sudah rampung,” jelas Abdul Rasad. Dia menegaskan seluruh paket proyek itu ditender secara terbuka, sehingga seluruh perusahaan yang memenuhi syarat dapat mengikuti tender.(c40)

Berita Terkini