Biji Kakao Diolah Pertama oleh Suku Maya, Sejarah Cokelat Bisa Ditemukan di Indonesia

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cokelat

SERAMBINEWS.COM - Suku Maya diketahui sebagai komunitas pertama yang mengolah biji kakao menjadi minuman cokelat.

Bersamaan dengan menemukan benua Amerika, penjelajah Christopher Columbus juga menemukan tanaman kakao.

Namun penjelajah yang menyadari nilai biji kakao sebenarnya adalah Herman Cortez.

Cortez yang disajikan minuman cokelat oleh Suku Aztec di Meksiko kemudian membawa biji kakao ke Spanyol.

Dari Spanyol, biji kakao dikembangkan.

Tak hanya menjadi minuman di Eropa, melainkan juga jadi hidangan lain.

Dari Eropa, kakao dan cokelat kemudian menyebar ke penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.

Tanaman kakao pertama kali masuk pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1880.

Saat itu kakao jenis Forastero dari Venezuela diboyong oleh Belanda untuk ditanam di Indonesia.

Perkembangan kakao yang pesat di Indonesia memicu Belanda untuk membentuk Asosiasi Perkebunan untuk membahas budidaya kakao di Tanah Air.

Tak hanya itu, Asosiasi Perkebunan semakin serius menggarap kakao dengan membentuk lembaga penelitian yang berfungsi memecahkan masalah seputar tanaman kakao, demi mendapatkan tanaman kakao yang unggul.

Tahun 1901, Cacao Profestation resmi dibuka di Salatiga.

Lembaga penelitian cokelat ini dibangun di sekitar kebun kakao.

Iurannya berasal dari para anggota Asosiasi Perkebunan.

Dari hasil penelitian, didapat tanaman kakao Djati Roenggo (DR).

Halaman
12

Berita Terkini