Berita Banda Aceh

Terhitung Januari hingga April 2025 Sudah 7,3 Juta Wisatawan Nusantara Kunjungi Aceh

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almuniza Kamal, Kadisbudpar Aceh

"Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa Aceh semakin diminati sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata halal dan budaya," Almuniza Kamal, Kadisbudpar Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Terhitung mulai Januari hingga April 2025, sudah 7.315.394 wisatawan berkunjung ke Aceh. Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jumlah berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh. Kunjungan itu didominasi oleh wisatawan nusantara yang datang dari berbagai provinsi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, Selasa (10/6/2025) mengatakan, dari total kunjungan tahun ini, sebanyak 7.303.261 merupakan wisatawan nusantara, sementara 12.133 merupakan wisatawan mancanegara. Malaysia kembali menjadi negara penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak dengan 8.233 kunjungan.

"Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa Aceh semakin diminati sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata halal dan budaya," ujar Almuniza Kamal.

Lebih lanjut, Almuniza menyebutkan, tren kunjungan ini terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, Aceh mencatat 6.957.206 kunjungan wisatawan. Angka tersebut meningkat menjadi 8.973.634 pada 2023, dan kembali melonjak tajam menjadi 12.959.094 pada tahun 2024.

"Meskipun ada efisiensi anggaran di berbagai sektor, daya tarik Aceh tidak berkurang. Wisatawan tetap datang untuk menikmati keindahan alam, kekayaan budaya, serta kenyamanan dan keamanan selama berada di Aceh," tambah Almuniza.

Katanya, peningkatan kunjungan wisatawan juga tak lepas dari program unggulan Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah, yang secara konsisten mendorong pengembangan pariwisata halal sebagai salah satu sektor strategis pendorong ekonomi daerah.

Melalui program ini, Pemerintah Aceh fokus pada pembangunan infrastruktur pendukung wisata halal, peningkatan kapasitas pelaku industri pariwisata, serta promosi aktif ke negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Malaysia.

"Pariwisata halal bukan hanya tren global, tapi identitas kuat Aceh sebagai wilayah yang menjunjung nilai-nilai syariat. Ini menjadi kekuatan sekaligus daya saing utama Aceh di kancah nasional dan internasional," ujarnya.

Bertumbuhnya sektor pariwisata secara langsung berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat lokal, khususnya pelaku UMKM atau ekonomi kreatif, pengelola destinasi wisata, serta sektor transportasi dan akomodasi.

"Ini bukan sekadar angka, tapi soal keberlanjutan ekonomi masyarakat. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin besar pula perputaran uang yang dirasakan oleh masyarakat Aceh secara langsung. Kita ingin pariwisata menjadi sektor yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," ujar Almuniza Kamal.

Di tengah tantangan ekonomi nasional, sektor pariwisata menjadi salah satu lokomotif yang mampu mendorong pemulihan ekonomi daerah. Dengan terus meningkatkan kualitas layanan dan promosi yang tepat sasaran, Pemerintah Aceh optimis angka kunjungan akan terus bertumbuh hingga akhir tahun 2025.(mun)

 

 

 

Berita Terkini