Bahkan, dengan mudahnya kita akan mengarahkan kursor pada link 'Sign me up!' untuk mendapatkanya. Tapi, kita perlu waspada akan hal ini.
Eva Velasquez, CEO dan presiden The Indentity Theft Resource Center mengatakan agar kita benar-benar memastikan apakah undian itu nyata sebelum kita ikut serta.
"Ya, memang ada undian yang sah dan ada juga yang palsu. Tapi, biasanya selalu ada maksud tersembunyi di balik undian tersebut," ucapnya.
iPad, tiket penerbangan, atau perhiasan gratis yang dijanjikan oleh sebagian besar perusahaan memang menggiurkan.
Syarat-syarat mudah seperti mendaftar newsletter atau membeli produk perusahaan tersebut akan membuat kita kalap dan dengan mudah memberi data pribadi kita.
Tapi sebelum anda melakukannya, pertimbangkan dulu peluang untuk menang dan risiko besar apa yang menghadang dengan melepaskan informasi pribadi.
Abaikan tipuan media sosial yang menggunakan cara ini.
3. Teman lama yang baru
Bersikaplah skeptis jika menerima permintaan pertemanan baru dari seseorang yang sebelumnya sudah berteman dengan Anda lewat Facebook.
Beberapa orang memang suka membersihkan akun lama mereka dengan membuat akun baru.
Namun, tidak semua permintaan pertemanan itu jujur, karena cara serupa juga dipakai para penipu dengan berpura-pura menjadi teman Anda.
Penipu akan mengkloning seluruh profil facebook seseorang dan menciptakan akun palsu yang mengatasnamakan orang tersebut.
Dari akun 'teman' anda, hacker bisa mengirim tautan yang menipu, misalnya tautan 'cara agar cepat kaya' atau kutipan lucu yang ternyata virus.
Levin mengatakan agar kita menghindari bentuk-bentuk penipuan tersebut termasuk email anonim yang masuk dalam inbox.
"Masalahnya, saat Anda klik, link tersebut dapat mengirim malware ke komputer anda. Sebelum menerima permintaan pertemanan yang aneh, kita harus screenshoot teks email tersebut atau mengkontak orang yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi bahwa ini bukan akun palsu," tambahnya.