Langkah ini dianggap para pengamat akan meningkatkan peluang istrinya Grace (52) sebagai calon penggantinya.
Langkah Mugabe mengedepankan istrinya inilah yang dianggap melampaui batas dan ia kehilangan dukungan dari para pemimpin militer, yang selama ini menyokongnya untuk tetap berkuasa.
Dalam tulisannya pada Juni 1998, Wetherell menulis kesamaan yang diangkat para pengunjuk rasa antara Suharto dan Mugabe.
"Hal lain yang mirip dengan Indonesia jelas terlihat. Mugabe diliputi tuduhan bahwa anggota keluarganya menggunakan koneksi mereka untuk mendapatkan perjanjian besar," tulis Wetherell.
Pengkritik Mugabe, pengamat politik John Makumbe saat itu mengatakan, mahasiswa Zimbabwe kurang bersatu seperti di Indonesia dalam memprakarsai gerakan.
"Saya rasa mereka tidak akan mampu melakukan sesuatu yang besar...orang Indonesia dikenal berani bunuh diri untuk suatu tujuan. Namun (di sini) bila ada mahasiswa yang ditembak yang lain segera balik ke asrama," kata profesor yang meninggal empat tahun lalu itu.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Zimbabwe Pernah Samakan Mugabe dengan Suharto".