SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Terinspirasi dari Seulawah RI 001, pesawat pertama sumbangan rakyat Aceh yang mengantarkan Presiden Soekarno dalam berbagai lawatannya pascakemerdekaan dulu, sekelompok mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pun berinovasi dengan menciptakan pesawat versi mini.
Sekedar info ya guys, pesawat atau sering juga disebut robot terbang karya ‘Seulawah Team’ Unsyiah ini sudah 'unjuk gigi' dalam ajang bergengsi Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2017 di Surabaya beberapa waktu lalu. Patut diacungi jempol kan?!
Di umurnya yang masih muda, tim beranggotakan 14 orang ini sudah menyumbang dua penghargaan, yaitu teknis terbaik untuk Vertikal Take Off and Landing (VTOL) dan pendatang baru untuk divisi funjet.
Dalam ajang Unsyiah Fair 2017, karya Seulawah Team dari BEM Fakultas Teknik ini turut mejeng memamerkan sayapnya. Dari lima karya yang sudah dihasilkan sejak 2015, dua di antaranya kini sudah diberi nama, yakni Malem Diwa 1.0 dan Aneuk Kleung X 01.
"Tim Robot Terbang dibentuk 2015 tapi berjalan pertengahan 2016. Tim ini khususnya dibentuk untuk mengikuti KRTI 2017 di Surabaya sejak 16 sampai 23 Oktober lalu," papar Ketua Seulawah Team Unsyiah, Muhammad Reza, Senin (6/11).
Tak hanya melihat robot-robot mejeng di stan, Tim Millenials berkesempatan menyaksikan aksi akrobatik 'burung besi' karya para anak muda ini.
Bertempat di Lapangan Mini Unsyiah, tim besutan Fakultas Teknik ini memamerkan kecanggihan pesawat jenis funjet, VTOL, dan racing drone saat mengangkasa.
Pesawat yang menyumbang prestasi untuk divisi take off and landing mempunyai manfaat praktis yaitu mengangkat barang. Nah! Kemampuannya yang satu ini bisa banget kalau dipraktikkan dalam dunia engineering terutama di bidang konstruksi.
Selain itu bisa juga mengganti tugas pramusaji di restoran loh! Sistemnya sudah di-setting lewat program mission planner, sehingga meminimalisir tenaga manusia. So, bisa memperkecil kemungkinan terjadinya human error. Wow! Keren.
Sementara 'saudaranya' pesawat jenis funjet tidak mempunyai manfaat praktis. Melainkan dirancang khusus untuk mengikuti balapan. KRTI sebagai ajang bergengsi robotik diikuti oleh berbagai jenis pesawat, tapi funjet masih menjadi primadona.
"Pengalaman nggak menyenangkan tapi masih teringat, saat pembuatan test EDF motornya udah ada turbin. Si kawan ngetesnya pegang motor, nggak sengaja tangannya kesedot dan robek sehingga harus dijahit. Turbin kan sifatnya sedot udara, jadi itu kecelakaan," cerita Reza mengenang.
Berikut spesifikasi robot terbang Seulawah Team yang harus kamu tahu:
1. VTOL
Vertical Take Off and Landing (VTOL) menggunakan pesawat jenis quadcopter, yaitu pesawat terbang yang bergerak dengan empat baling-baling. Seulawah Team telah memberi nama untuk VTOL ciptaan mereka yaitu ‘Aneuk Kleung’.
Robot terbang tersebut memiliki keunggulan yaitu dapat mengambil dan memindahkan barang ke tempat lain dengan beban maksimal 1,5 kilogram.
Robot penjelajah udara tanpa awak ini tidak hanya bisa dipakai di dunia konstruksi untuk mengangkut material, tapi jasanya juga dibutuhkan di restoran.
Bahkan restoran di Inggris telah memakai robot ini untuk mengirim dan menyajikan makanan ke pengunjungnya.
2. Racing Drone
Pesawat jenis quadcopter dengan fungsi balapan ini sering juga disebut drone race.
Drone Racing adalah sebuah olahraga di mana para pilot drone sangat cepat dan gesit menerbangkan pesawat terbangnya pada jalur yang sudah ditentukan.
Hampir semua balapan drone saat ini menggunakan sistem first person view (FPV). FPV sendiri adalah cara menerbangkan drone menggunakan sebuah kamera.
Beberapa penerbang menggunakan monitor FPV untuk menerbangkan, namun ada juga yang menggunakan FPV dengan model kacamata (goggles) demi memberikan pengalaman yang lebih nyata.
Seulawah Team belum menamakan jenis robot rakitan mereka ini karena belum pernah diperlombakan.
3. Low Wing
Low wing atau pylon race merupakan jenis robot terbang ciptaan Seulawah Team yang juga belum punya nama.
Pesawat ini terbang cukup pelan dimana sang pilot ditugasi untuk menjalankan misi bermanuver dan mendarat pada titik tertentu.
Agar pesawat memiliki bobot ringan serta daya tahan yang cukup baik, prototipe pesawat dibuat dari kayu balsa.
Umumnya kayu balsa banyak diaplikasi dalam pembuatan prototipe kapal, pesawat terbang, mobil, dan maket rumah.
Bahan ini cukup kuat meskipun bobotnya ringan. Selain itu harga kayu balsa lebih ekonomis dibanding material lainnya seperti komposit, fiberglass, dan polyfoam. (rul/fit)