SERAMBINEWS.COM – Memperingati Pekan ASI Dunia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Aceh menyelenggarakan Pelatihan Kader Pekan ASI Sedunia bertajuk “Invest in Breastfeeding, Invest in the Future”. Kegiatan yang berlangsung di Rumoh Bieng Kota Banda Aceh ini diikuti puluhan kader kesehatan dari berbagai wilayah,19 Agustus 2025.
Pelatihan digelar untuk memperkuat kapasitas kader dalam mendampingi ibu menyusui, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Kepala LKC Dompet Dhuafa Aceh menegaskan, peran kader sangat strategis dalam mendorong keberhasilan ibu menyusui. “Kader memiliki peran penting membantu ibu mengatasi kendala selama menyusui. Melalui pelatihan ini, kami berharap kader menjadi motor penggerak peningkatan ASI eksklusif di masyarakat,” ujarnya.
ASI, Nutrisi Terbaik untuk Bayi
Sesi pertama dibawakan oleh dr. Bengi Mutmainnah yang memaparkan tentang “Manfaat ASI dan Bahaya Sufor”. Ia menekankan bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang tak tergantikan. Selain kaya nutrisi, ASI juga mengandung antibodi alami yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
Sebaliknya, pemberian susu formula (sufor) tidak hanya lebih mahal, tetapi juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan tepat. “ASI adalah investasi kesehatan jangka panjang. Satu tetes ASI mengandung ribuan manfaat yang tidak bisa diproduksi pabrik,” tegasnya.
Menyikapi Masalah Umum ASI
Materi berikutnya disampaikan oleh Hanum Vine Meilliza, STP, dengan tema “Masalah Umum ASI dan Solusinya”. Ia menguraikan kendala yang sering dihadapi ibu, mulai dari ASI seret, bayi menolak menyusu, hingga luka pada puting.
Menurutnya, sebagian besar masalah dapat diatasi dengan pendampingan yang tepat. “Kader harus mampu menjadi pendengar sekaligus pemberi solusi. Jangan sampai ibu berhenti menyusui hanya karena kurang informasi atau dukungan,” ujar Hanum.
Teknik Menyusui yang Benar
dr. Ica Ulfa Sausan membawakan materi “Teknik Pemberian ASI yang Benar”. Ia menjelaskan pentingnya posisi ibu dan pelekatan mulut bayi yang benar agar proses menyusui lebih nyaman serta produksi ASI lebih optimal.
Dalam sesi praktik, para kader diajak memahami tanda bayi menyusu dengan efektif, seperti gerakan menelan yang teratur dan bayi terlihat tenang setelah menyusu. “Teknik sederhana ini bisa menentukan keberhasilan pemberian ASI. Sering kali masalah muncul bukan karena kurang ASI, tetapi karena teknik yang keliru,” tuturnya.
Kader sebagai Agen Dukungan
Materi terakhir dibawakan oleh dr. Nuril Annissa, M.Si dengan topik “Peran Kader terhadap Keberhasilan Ibu Menyusui”. Ia menekankan bahwa kader bukan sekadar penyampai informasi, tetapi juga agen perubahan di masyarakat.
“Kader bisa menjadi sahabat bagi ibu, memastikan mereka tidak merasa sendirian dalam perjalanan menyusui. Dukungan emosional sama pentingnya dengan edukasi medis,” kata Nuril.
Membangun Ekosistem Dukungan
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga menghadirkan diskusi interaktif. Peserta berbagi pengalaman dan mencari solusi praktis terkait tantangan di lapangan.
Melalui pelatihan ini, LKC Dompet Dhuafa Aceh berharap terbentuk ekosistem dukungan yang lebih kuat untuk ibu menyusui. Dengan kader yang terlatih, masyarakat diharapkan semakin memahami bahwa keberhasilan ASI eksklusif bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga keluarga dan komunitas.
“Dengan ASI, kita sedang menanam benih generasi Aceh yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas,” tutup Kepala LKC Dompet Dhuafa Aceh.(rel/*)