Laporan Hari Teguh Patria | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Awan tebal menyelumuti gugusan Kepulauan Weh, Sabtu (2/12/2017).
Pulau Weh, tempat Kota Sabang berada, sejak beberapa hari terakhir dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Mereka hadir ke Sabang, menyemarakkan event wisata terbesar di bidang kelautan di Indonesia, yakni Sail Sabang 2017.
Acara yang berlangsung sejak tanggal 28 November – 5 Desember 2017 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Sabtu (2/12/2017) pagi.
(Baca: Jusuf Kalla: Hujan Badai, Tapi tak Satu Pun Kapal di Teluk Sabang yang Goyang)
Acara pembukaan yang dilaksanakan di Dermaga CT-3 Kota Sabang, berlangsung di bawah guyuran hujan lebat.
Pantauan Serambinews.com, di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, satu kapal cepat bergerak ke Sabang sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam foto yang dijepret dengan Xiaomi Redmi Note 3 Pro, terlihat awan hitam menyelimuti seluruh gugusan Kepulauan Weh.
Padahal di hari-hari biasanya, gugusan Pulau Weh ini bisa terlihat jelas dari kawasan Ulee Lheue maupun dari kawasan lainnya di pinggir pantai Banda Aceh dan Aceh Besar.
(Baca: Badai Dahlia dan Eddy akan Lintasi Aceh, BMKG Ingatkan Dampak Cuaca Buruk Ini)
Sehari sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait gangguan cuaca di sekitar Pulau Sabang, sehari menjelang Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka event Sail Sabang 2017 yang dijadwalkan berlangsung, Sabtu (2/12/2017).
Peringatan BMKG ini juga ditujukan kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Isinya antara lain berupa peringatan tentang potensi cuaca buruk yang melanda Pulau Sabang dan sekitarnya.
(Baca: Jelang Wapres Buka Sail Sabang Besok, BMKG Keluarkan Peringatan)
BMKG merincikan potensi gangguan cuaca diprediksi juga terjadi selama kegiatan Sail Sabang 28- November-5 Desember 2017 yang puncak pelaksanaannya digelar di Teluk Sabang.
Menurut data update berkala yang dikeluarkan BMKG potensi peningkatan angin kencang dan gelombang tinggi diprediksi berlangsung 30 November sampai 2 Desember 2017 melanda perairan Aceh dan sekitarnya.