Diretas Hacker, Tempat Penukaran Bitcoin di Korea Selatan Bangkrut

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bitcoin

(Baca: Aa Gym Ungguli Hasil Survei Pilkada Jawa Barat 2018, Jika Maju Pilkada Peluang Menang Lebih Besar)

(Baca: Ini Cerita Anggota DPRA Soal RAPBA yang Bakal Terlambat Lagi, Ada Skenario Apa?)

Tim Wellsmore, direktur intelijen ancaman di firma keamanan dunia maya FireEye, mengatakan bahwa perusahaan bitcoin dinilai lamban dalam menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh hacker.

"Karena harga bitcoin dan mata uang virtual serupa terus naik, kami mengharapkan penanganan yang lebih serius tentang siapa yang mencurinya," katanya.

Pihak Korea Selatan mencurigai Korea Utara di balik peretasan di Youbit tersebut.

Polisi Korea Selatan menuduh hacker Korea Utara menargetkan setidaknya empat bursa yang berbeda tahun ini.

Targetnya adalah mereka yang memperdagangkan bitcoin dan mata uang digital lainnya di Korea Selatan.

(Baca: Cuaca Buruk, Kapal Feri Berpenumpang 251 Orang Terbalik di Perairan Filipina)

(Baca: Sedih! Melly Goeslaw Tak Kuat Menahan Tangis saat Bersama Pengungsi Palestina di Perbatasan Suriah)

Sementara itu, Korea Utara membantah adanya peran dalam serangan cyber internasional.

Bitcoin, yang menawarkan lapisan anonimitas, telah lama menjadi magnet bagi pelaku kejahatan cyber.

Tidak seperti mata uang tradisional seperti dolar AS, mata uang digital tidak berada di bawah kendali bank sentral dan sebagian besar tidak diatur.

Korea Selatan telah menjadi pusat aktivitas bitcoin.

Pada hari tertentu, negara tersebut mengambil bagian sekitar 20% perdagangan kripto di seluruh dunia.

Bitcoin sangat diminati sehingga para pedagang bisa membayar premi antara 15% dan 20% dibandingkan dengan harga di tempat lain.

Halaman
123

Berita Terkini