Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Satu korban tabrakan maut yang terjadi di lintas Banda Aceh-Medan kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya, hingga Sabtu (23/12/2017), masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Mustaqim merupakan satu-satunya yang selamat dalam insiden tabrakan antara pikap Kijang dan bus Sempati Star, Jumat (22/12/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.
Enam temannya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, dan dikuburkan dalam satu liang.
Mustaqim tercatat sebagai warga Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya.
Saat kejadian, Mustaqim bersama enam temannya hendak mengambil sekam padi untuk keperluan taman di depan podium dakwah acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di desanya.
(Baca: VIDEO - Keceriaan Lima Pemuda sebelum Mengalami Kecelakaan di Trienggadeng, Mereka Panitia Maulid)
(Baca: Sempati Star Kontra Kijang di Trienggadeng, Enam Orang Meninggal Dunia)
Enam warga yang meninggal dalam kejadian itu masing-masing Gatot (24), Ismadi (21), Mansur (37), Fandi (25), Asmi AG (23) dan Fandi (19) yang menyopiri pikap. Keenamnya merupakan warga Desa Sagoe.
Keuchik Sagoe, Pidie Jaya, Azhar yang ditanyai Serambinews.com, Sabtu (23/12/2017) pukul 13.00 WIB mengatakan, saat ini Mustaqim dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif di RSUZA Banda Aceh.
"Dia (Mustaqim) belum sadar," kata Keuchik Azhar.
Sementara Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK yang dihubungi Serambinews.com, Sabtu (23/12/2017) mengatakan, pihaknya sudah menghubungi keluarga Mustaqim.
Korban bersama keluarganya saat ini masih berada di rumah sakit.
Mustaqim dirujuk ke RSUZA karena mengalami pendarahan hebat di bagian kepala akibat benturan keras saat terjadinya tabrakan pikap yang ditumpanginya dengan bus Sempati Star.
"Awalnya memang kita menerima info satu korban yang selamat dilaporkan meninggal. Namun, setelah kita cek ternyata korban maasih dirawat," kata Kapolres Andi.(*)