Berita Banda Aceh
Bentuk Komunitas Jurnalis Sekolah, Siswa dan Guru SMA Banda Aceh Deklarasikan Antihoaks
Sebaliknya, para jurnalis sekolah itu bertekad untuk terus menghasilkan karya dalam bentuk berita, feature, dan artikel opini sebagai langkah antisipa
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Sebaliknya, para jurnalis sekolah itu bertekad untuk terus menghasilkan karya dalam bentuk berita, feature, dan artikel opini sebagai langkah antisipasi terhadap hoaks yang jumlah penyebarnya di Aceh nomor tiga terbanyak se-Indonesia setelah Jawa Barat dan Banten.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 25 siswa dan lima guru dari lima SMA di Banda Aceh mendeklarasikan diri sebagai komunitas jurnalis sekolah antihoaks dan akan menolak hoaks dalam berbagai wujudnya.
Mereka juga bertekad untuk tidak menyebarluaskan informasi hoaks, apalagi memproduksinya.
Sebaliknya, para jurnalis sekolah itu bertekad untuk terus menghasilkan karya dalam bentuk berita, feature, dan artikel opini sebagai langkah antisipasi terhadap hoaks yang jumlah penyebarnya di Aceh nomor tiga terbanyak se-Indonesia setelah Jawa Barat dan Banten.
Deklarasi itu mereka bacakan bersama di depan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA dan para kepala SMA yang siswanya ikut dalam deklarasi itu di Aula Disdik Aceh, Banda Aceh, Jumat (22/8/2025).
Mereka yang membacakan deklarasi itu terdiri atas masing-masing lima orang dari SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, dan SMA Labschool Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Para siswa juga didampingi oleh satu orang guru dari setiap sekolah.

Baca juga: Kominfo Ajak Publik Lebih Cermat Lewat Sosialisasi “Antihoaks RUU KUHP”
Deklarasi itu merupakan puncak dari rangkaian workshop selama empat hari dengan tema Sekolah Berbasis Jurnalisme sebagai Upaya Antisipasi Hoaks yang Berdampak pada Kesehatan Mantal Melalui Pelatihan Literasi dan Numerasi.
Workshop itu berlangsung di dua tempat. Pada tanggal 12, 14, dan 20 Agustus 2025 workshop dilaksanakan di Co-Learning Space Gedung B Dinas Pendidikan Aceh di Kuta Alam, Banda Aceh.
Kemudian, hari terakhir workshop yang dilanjutkan dengan deklarasi antihoaks dan acara penutupan dilaksanakan di Aula Disdik Aceh pada Jumat (22/8/2025).
Acara penutupan ditandai dengan peresmian Komunitas Jurnalis Sekolah Antihoaks Berbasis Literasi dan Numerasi.
Rangkaian workshop secara resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA.
Selain kepala- kepala SMA, acara penutupan itu juga dihadiri oleh 30 guru bahasa Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kota Banda Aceh.
Baca juga: Penipuan Mencatut Nama Wali Kota Banda Aceh Illiza Kembali Terjadi, Dipastikan Akun Facebook Palsu
Workshop ini terselenggara atas inisiatif para pengabdi dari Universitas Syiah Kuala (USK) yang diketuai Prof Dr Mohd Harun Al-Rasyid MPd, Guru Besar Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK.
Temui Wali Nanggroe, Konsul Jenderal Jepang Akui Hal Ini ke Tgk Malik Mahmud |
![]() |
---|
Dua Personel Polda Aceh Raih Medali Perak dalam Kejurnas Rugby |
![]() |
---|
Buka Raker PB Dayah Inshafuddin, Wagub Tekankan Sinergi Ulama dan Umara |
![]() |
---|
Gubernur Aceh Apresiasi Sukarelawan Aceh Mengajar, Nyalakan Harapan di Pelosok Nanggroe |
![]() |
---|
Polda Aceh Gelar Tradisi Pelepasan Pejabat Lama, Danden Gegana Jadi Perwira Upacara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.