Rektor Universitas Teuku Umar Prof Jasman J Ma'ruf Sebut Pasar Bebas Ajaran Sesat Negara Barat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor UTU, Prof Dr Jasman J Ma'ruf MBA memasangka baju almamater kepada mahasiswa baru.

Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACH - Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof Dr Jasman J Ma’ruf MBA menyebutkan bahwa pasar bebas adalah ajaran sesat yang ditularkan negara barat kepada negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Kita harus sadar bahwa asing menjajah kita dalam sektor ekonomi. Pangan kita belum berdaulat. Banyak ajaran sesat dari Amerika, salah satunya pasar bebas. Itu bohong. Tujuannya biar mereka bisa masuk ke sini. Kita dilarang memproteksi produk kita. Tapi, begitu produk mereka tak bisa bersaing, langsung diproteksi,” kata Jasman dalam Focus Group Discussion di Kantor Dinas Peternakan Aceh, Senin (12/3/2018) siang.

Tampil bersama Kepala Dinas Peternakan Aceh drh Zulyazaini Yahya MSi, Prof Jasman mempresentasikan sistem pengembangan ternak ayam secara terintegrasi.

(Baca: Berawal Dari Impian, Santri Al-Manar Asal Abdya Ini Lolos Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat)

(Baca: Ini Alasan CIA dan FBI Imbau Warga Amerika Serikat tak Pakai Dua Smartphone Asal Cina)

(Baca: Mengenang Daoed Joesoef - Profesor yang Pilih Kuliah ke Perancis ketimbang Amerika, Ini Alasannya)

Jasman mengulas kembali saat Amerika memproteksi produk dalam negeri saat dipimpin Presiden Ronald Reagan. Presiden AS yang ke-40 itu meminta jajarannya segera menaikkan pajak barang-barang impor dari negara lain supaya produk AS bisa bersaing.

Nah, kebijakan serupa juga mulai dilakukan Presiden Donald Trump, yang antara lain berencana menaikkan tarif impor baja paling sedikit 25 persen, sehingga produk dalam negeri kompetitif kembali.

“Tidak ada itu globalisasi dan pasar bebas. Yang ada adalah gombalisasi,” tandasnya disambut tawa peserta diskusi.

Sementara di Indonesia bertebaran perusahaan asing, termasuk di bidang peternakan, yang menguasai dari hulu ke hilir.(*)

Berita Terkini