Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) meminta pihak Pemerintah Republik Indonesia tidak menyepelekan utang pembelian pesawat kepada rakyat Aceh.
"Utang wajib dibayar, apa lagi saat ini keluarga yang meminjamkan uangnya kepada pemerintah untuk pembelian pesawat sebagai cikal bakal Garuda Indonesia, sudah menagih sesuai janji pemerintah saat itu," kata Ketua DPC Pospera Abdya, Harmansyah kepada Serambinews.com.
Baca: Keluarga Asal Meulaboh Ini Miliki Dua Surat Obligasi Pembelian Pesawat, Ini Nominal Rupiah
Harmansyah yakin diantara yang muncul di media akhir akhir ini, masih ada masyarakat Aceh yang lain belum terungkap.
"Kita meminta pemerintah mengambil peran untuk melakukan investigasi siapa saja yang memiliki obligasi tersebut," pintanya.
Dia tambahkan, proses penyelesaian bisa ditalangi langsung oleh pemerintah, sebab yang berutang adalah pemerintah saat itu.
Baca: Maksun Menagih Wasiat Ayah Setelah 72 Tahun Indonesia Merdeka
"Sebagaimana kita ketahui saat ini maskapai penerbangan Garuda Indonesia, adalah perusahaan plat merah milik pemerintah yang sudah menjadi perusahaan besar berskala internasional. Maka sudah sepatutnya meraka membayar utang itu," sebutnya.
Karena, sambungnya, selama ini pemerintah sudah mendapatkan penghasilan yang lumayan dari bagi hasil, sudah sepantasnya mengembalikan uang pinjaman rakyat aceh.
Baca: Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI Bertemu Presiden Jokowi
"Pesawat dari dua unit, kini saat sudah ratusan. Artinya keuntungan dari pesawat yang dibeli tersebut sudah berlipat lipat. Jadi kita berharap ada niat baik dari pemerintah pusat untuk menyelesaikannya, atau mereka ini harus diberikan reward setiap keuntungan yang diperoleh Garuda," pintanya. (*)