HUT KE 66 KOPASSUS

Kisah Kopassus yang Jarang Diketahui, Pernah Tawan Pasukan Elit Inggris SAS di Kalimantan

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopassus (kanan), di tahun 1964 pernah terlibat perang langsung menghadapi pasukan elit Inggris, SAS di belantara Kalimantan.

Pasalnya, musuh yang dihadapiĀ  merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang.

Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan menggunakan persenjataan terbatas.

(Baca: Sejarah G30S/PKI - Sarwo Edhie, Komandan RPKAD Penumpas Komunis)

Gerilyawan Indonesia yang terdiri dari para sukarelawan bahkan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan.

Selain itu, garis perbatasan Malaysia-Indonesia yang panjangnya sekitar 1000 km juga tidak mungkin hanya diamankan oleh pasukan gerilya.

Kondisi itu mungkin tidak terpikirkan oleh Presiden Sukarno yang sedang bersemangat, setelah sukses merebut Irian Barat lewat Trikora.

Risau

Bagi Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Achmad Yani, kondisi medan tempur di perbatasan itu sangat merisaukannya.

Meski, TNI AD sudah mengirim Batalyon II RPKADĀ  (nama satuan Kopassus saat itu) untuk mengamankan perbatasan.

Seperti dilansir dari buku Benny Moerdani : Tragedi Seorang Loyalis, Letjen Ahmad Yani kemudian memanggil personel andalan RPKAD yang sukses memimpin perang gerilya di Irian Barat, Mayor Benny Moerdani.

Tugas yang dibebankan kepada Benny adalah segera berangkat ke Kalimantan Utara dan mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.

Karena tugas Benny merupakan misi rahasia, Benny berangkat tidak menggunakan identitas prajurit Kopassus.

Benny, yang berangkat langsung dari Cijantung, juga hanya membawa tim kecil.

(Baca: Operasi Kilat Kopassus dan Kostrad Serang Kelompok Bersenjata di Papua, Bebaskan 357 Sandera)

Tujuan operasi penyusupan tim kecil Benny adalah mengamati rute-rute penyerbuan yang nantinya bisa dipakai oleh induk pasukannya.

Halaman
123

Berita Terkini