Sebagian ada yang menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kolam, dan lumpur, dan sebagian lagi ada yang berlari ke jalan meminta tolong dengan kondisi tubuh terbakar.
Sebelum sumur tersebut terbakar, jelas Fuad, sumur minyak tersebut telah dibor sekitar 20 hari dengan kedalaman sekitar 258 meter atau sekitar 43 batang pipa dengan ukuran pipa 6 meter per pipa.
Sumur minyak itu berada sekitar 15 meter di samping rumah Zainabah selaku pemilik lahan.
Namun, Zainabah, dan keluarganya tidak ada yang menjadi korban, karena lebih dulu menyelamatkan diri.
Sumur minyak tersebut, jelas Fuad, sudah dibor menggunakan reg tradisional dengan kedalaman 258 meter atau sekitar 45 batang pipa.
Baca: Medco Kerahkan Tim Teknis ke Lokasi Kebakaran Sumur Minyak di Aceh Timur
Setelah dibor, sambung Fuad, pekerja memasukan casing pipa ke dalam sumur minyak tersebut.
“Tapi baru 15 casing pipa yang masuk minyak sudah menyembur ke luar, dan mengalir ke parit sekitar 500 meter. Pekerja tetap fokus pada titik sumur minyak, sedangkan sejumlah warga dalam gelap berdatangan membawa ember mengambil minyak. Saat itulah tiba-tiba terjadi kebakaran tanpa diketahui sumber apinya,” jelas Fuad.
Tidak hanya titik sumur, api juga menjalar sepanjang parit yang dialiri minyak. Tiga rumah yang berdekatan dengan lokasi sumur juga ikut terbakar.
“Saat itu keadaan sangat panik, korban dengan keadaan terbakar berlarian kocar-kacir menyelamatkan diri dalam gelap. Sebagian telah meninggal dunia dalam kobaran api tersebut,” ungkap Faud, seraya menyebutkan, saat itu warga takut untuk membantu karena api sangat besar.
Fuad mengaku selain Dedi Syahputra, ia juga sempat menyelamatkan 8 korban lainnya. Namun, 7 diantaranya meninggal dunia.
Baca: Ini Langkah Dilakukan Irwandi-Nova Untuk Menangani Kebakaran Sumur Minyak di Aceh Timur
Seperti diberitakan sebelumnya, sumur minyak tradisional di Dusun Bhakti, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, terbakar Rabu (25/4/2018) dini hari akibatnya puluhan warga meninggal dunia, dan puluhan lainnya mengalami luka bakar serius.
Amatan Serambinews.com, di lapangan tekanan semburan gas disertai minyak dan air sangat tinggi. Api membumbung tinggi sekitar 100 meter, dengan suara gemuruh.
TNI/Polri dari jarak 200 meter terus mengawasi lokasi kebakaran agar tidak ada warga yang mendekat ke lokasi kebakaran ini. (*)