Sumur Minyak Meledak

Tragedi Sumur Minyak Ranto Peureulak, ESDM Ingatkan Ancaman Gas Beracun Muncul Setelah Api Padam

Penulis: Herianto
Editor: Safriadi Syahbuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto api membumbung tinggi di sumur minyak tradisional Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, dan foto saat api sudah padam.

(Baca: Agar Dipenjara, Lansia di Jepang Sengaja Lakukan Kejahatan, Apa Alasannya?)

(Baca: HEBOH Perawat Curhat dan Mengeluh di Facebook, Ternyata Begini Cerita Sebenarnya)

Tapi bagi kelompok masyarakat pencari migas secara tradisional, kata Akmal, mereka tidak memikirkan bahaya dari tindakannya. Yang mereka pikirkan adalah bisa mendapat minyak mentah, kemudian diolah jadi berbagai jenis bahan bakar, seperti solar, minyak tanah dan bensin secara manual, lalu dijual agar dapat uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Semburan api dan gas yang ke luar dari lubang sumur gas adalah berupa trap gas, yaitu cekungan gas yang dangkal. Sistem pengeboran tidak dilakukan sesuai kaidah atau prosedur, seperti tidak menutup sumur bor dengan rapi dan tidak mengukur tekanan gas yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Akibatnya, terjadikan ledakan api yang sampai kini sudah merenggut nyawa 19 orang dan puluhan lainnya dirawat di berbagai rumah sakit.

Saat ini, kata Akmal Husin, pihaknya bersama perwakilan Pertamina EP I Ranto Peureulak, Pemkab Aceh Timur, Polres, Dandim dan intansi lainnya sedang menunggu kedatangan Tim Kementerian Menko Polhukam dari Jakarta.

Tim Menko Pulhukam, sudah memberitahukan kepada Gubernur dan Bupati Aceh Timur, kata Akmal Husen, akan meninjau ke lokasi kejadian, siang ini.

Tujuannya, melakukan rapat di lapangan guna pengambilan langkah-langkah penanganan kebijakan berikutnya.(*)

Berita Terkini