SERAMBINEWS.COM, PEKANBARU - Ipda Auzar tewas karena ditabrak mobil diduga kelompok teroris saat melakukan penyerangan ke Mapolda Riau.
Peristiwa terjadi Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.
Almarhum merupakan anggota polisi dari Ditlantas Polda Riau.
"Kami merasa sangat kehilangan semuanya," ungkap Kombes Pol M Rudy Syariffudin, Direktur Lalu Lintas Polda Riau kepada wartawan termasuk Tribunpekanbaru.com.
Baca: Malam Ini Mulai Shalat Tarawih, Ini 6 Keutamaan Shalat Tarawih Hari Pertama dan Hukumnya
Baca: Santuni Nek Ramlah yang Hidup Sebatang Kara, DPW PA Nagan Raya akan Bantu Sumur Bor
Dikatakan Rudy, semasa hidupnya almarhum Ipda Auzar dikenal sebagai sosok yang baik dan alim.
Selain aktif menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi, almarhum Ipda Auzar juga dikenal sebagai sosok yang agamanya kuat.
Jiwa sosialnya juga bagus.
Dia merupakan sosok imam, guru ngaji, ustadz, sekaligus ulama.
"Beliau Seumur hidup di Lantas, sejak dari bintara. Kerjanya di bidang pelayanan pembuatan SIM," ucap Rudy
Baca: Janeeta Janet Diterawangi Mbah Mijan, Diduga Dikirimi Hal Ghaib Oleh Rekan Artis, Ini Tujuannya
Baca: Kemenangan Selfi Banjir Protes, Inilah Sosok yang Lebih Layak Jadi Juara LIDA Menurut Netter
Sesaat sebelum peristiwa itu sebut Rudy, almarhum Ipda Auzar bermaksud hendak menyampaikan kegiatan keagamaan kepolisian di bulan Ramadan kepada anggota lainnya.
"Karena beliau ini aktif di kegiatan keagamaan di Polda. Beliau kan agamanya bagus, ustadz juga, ulama juga," tutur Rudy.
Namun naas, dia ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh sejumlah terduga pelaku teroris pagi itu saat berada di halaman Mapolda Riau.
Menurut informasi, Ipda Auzar sebelum ditabrak juga baru saja menunaikan ibadah salat sunnah Duha.
"Beliau memang setiap hari Salat Duha," katanya.
Baca: Sepucuk Surat Ditemukan di Pakaian Terduga Teroris yang Serang Mapolda Riau, Ternyata Ini Isinya!
Baca: Nikmatnya Berpuasa Ramadhan, Ini Pesan di Baliknya
Warga Ramai-Ramai Melayat Almarhum Ipda Auzar
Warga ramai mendatangi kediaman almarhum Ipda Auzar yang menjadi korban meninggal dunia atas serangan diduga terorisme di Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018).
Sosok Ipda Auzar, polisi yang menjadi korban tewas serangan pelaku teror di Mapolda Riau ini dikenal religius dan baik hati.
"Beliau itu kalau ketemu, terutama dengan saya misalnya ada keperluan pasti pertama yang ditanya sudah salat belum. Beliau itu sangat aktif dan sosialisasi di masyarakat juga begitu," jelas Muharimin sepupu korban pada Tribunpekanbaru.com.
Almarhum meninggal satu orang istri Hj Erlina Darwasi, satu orang putra , Damsuri Putra. Kemudian dua orang putri, Dwi Mulia Lestari dan Safira Aulia serta empat orang cucu.
Dari pantauan Tribunpekanbaru.com Plt Gubernur Riau Wan Tamrin Hasyim, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang juga tampak hadir di rumah duka.
Baca: Puluhan Pemuda di Abdya Beternak Ayam KUB, Wow Segini Penghasilannya
Baca: Kritikan Fadli Zon: Pemimpin yang Hobi Salahkan Pemimpim Sebelumnya, Sedang Menutupi Kelemahannya
Sosok Ipda Auzar, polisi yang menjadi korban tewas serangan pelaku teror di Mapolda Riau juga tidak asing lagi di kalangan karyawan dan pengurus KONI Riau.
Pasalnya Ipda Auzar merupakan Pamin 2 SI SIM Subditregident Ditlantas Polda Riau.
Pria berusia 56 tahun itu pernah bertugas di Samsat Kota Pekanbaru yang tepat berada di belakang kantor KONI Riau.
Ia juga sering menjadi Imam salat berjamaah di Mushala KONI Riau.
"Saya sempat menjadi makmumnya sekitar dua pekan yang lalu," ujar kata anggota Binpres KONI Riau Margas Chan
Hal yang sama juga disampaikan oleh penjaga Mushala KONI Riau Nono.
"Pak Auzar sering juga jadi Imam di Mushala KONI Riau. Beliau orangnya baik dan ramah," ucap Nono.
Tak hanya di musala KONI Riau, Ipda Auzar juga selalu menjadi imam salat zuhur dan ashar di Mesjid Ikhlas Jalan Mendut.(*)
Baca: Kritikan Fadli Zon: Pemimpin yang Hobi Salahkan Pemimpim Sebelumnya, Sedang Menutupi Kelemahannya
Baca: INNA LILLAHI - Ipda Auzar Meninggal saat Penyerangan di Mapolda Riau, Kerap Jadi Imam Shalat