Opini

The Power of Ramadhan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oleh Devi Susanti

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. (QS. al-Baqarah: 183)

RAMADHAN adalah bulan suci yang diberkahi. Sudah seharusnya kita memusatkan perhatian kita untuk menjalani Ramadhan dengan semangat tertinggi. Karena Ramadhan merupakan bulan yang agung yang membuat umat punya power iman yang luar biasa. Ramadhan bukanlah bulan bermalas-malas, melainkan saatnya kita berlatih diri untuk menjadi pribadi dan umat terbaik. Allah menggembleng kita di bulan Ramadhan ini dengan menahan lapar, dahaga, dan mengekang nafsu syahwat juga amarah. Bulan Ramadhan adalah kesempatan kita menggugurkan dosa-dosa dan meraih pahala yang besar.

Keistimewaan Ramadhan
Keistimewaan dan keutamaan Ramadhan di antaranya: Pertama, bulan maghfirah (pengampun dosa). Nabi Muhammad saw bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lain beliau bersabda, “Celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian melaluinya sedangkan dosanya belum diampuni.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Kedua, dalam bulan Ramadhan, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Seperti sabda Rasulullah saw, “Apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran, kitab suci umat Islam. Allah Swt berfirman, “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan bathil.” (QS. al-Baqarah: 185).

Keempat, mengerjakan amalan saleh pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya sampai 70 kali lipat, bahkan sampai tak terhingga sesuai kehendak Allah Swt. Nabi saw bersabda, “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah bernaung. Bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. ...Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kelima, terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu satu malam yang memiliki banyak barakah, kemuliaan dan malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seri bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr: 1-5).

Keenam, Ramadhan adalah bulan penuh berkah, rahmat, dan mustajabnya doa, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah...” (diriwayatkan oleh An-Nasai dan dan dishahihkan oleh Syaikh Albani). Kemudian dilanjutkan sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya setiap muslim pada siang hari dan pada malam hari --pada bulan Ramadhan-- memiliki doa mustajab.” (diriwayatkan oleh Al Bazzar dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Ketujuh, puasa adalah tameng terhadap api neraka. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Dan puasa adalah tameng. Bila salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, janganlah ia berbuat sia-sia dan janganlah ia banyak mendebat. Kalau orang lain mencercanya atau memusuhinya, hendaknya ia berkata: `Saya sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lain, Nabi saw bersabda, “Puasa merupakan tameng terhadap neraka, seperti tameng salah seorang dari kalian pada peperangan.” (HR. Imam Ahmad dan lainnya).

Kedelapan, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan. Nabi saw bersabda, “Setiap amalan Anak Adam, kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman, ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya, (amalan) itu adalah (khusus) bagi-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya karena (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.’ Bagi orang yang berpuasa, ada dua kegembiraan: kegembiraan ketika dia berbuka puasa dan kegembiraan ketika dia berjumpa dengan Rabb-nya. Sesungguhnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi.” (HR. Muslim).

Kesembilan, pintu surga khusus. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya, di surga, ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyân. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang melewatinya, kecuali mereka. Dikatakan, `Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Lalu mereka memasukinya. Jika (orang) terakhir dari mereka telah masuk, (pintu) itu pun dikunci, sehingga tidak ada seorang pun yang melaluinya.”

Kesepuluh, puasa memberi syafaat pada hari kiamat. Rasulullah saw bersabda, “Puasa dan Alquran akan memberi syafaat untuk seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: `Wahai Rabb-ku, saya telah melarangnya terhadap makanan dan syahwat pada siang hari, maka izinkanlah saya untuk memberi syafaat baginya.’ Alquran berkata: `Saya telah menghalanginya dari tidur malam, maka izinkanlah saya untuk memberi syafaat baginya.’ (Beliau) bersabda, `Maka, keduanya men¬dapat izin untuk mensyafa’ati (hamba) tersebut.” (HR. Ahmad, Muhammad bin Nash Al-Marwazy, Al-Hâkim, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

Menggapai derajat takwa
Dengan mengetahui keistimewaan Ramadhan dan banyaknya fasilitas yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita baik di dunia maupun di akhirat nanti. Maka marilah kita berlomba-lomba mendulang pahala yang besar dengan mengerjakan amalan-amalan wajib maupun sunnah dengan sungguh-sungguh. Mari kita isi siang dan malam kita dengan puasa, shalat wajib, shalat Tarawih, shalat Rawatib, shalat Tahajud, shalat Witir, sedekah, tadarusan, mentadabburi, dan mengamalkan Alquran, beriktikaf, mengkaji Islam dan menciptakan habits (kebiasaan-kebiasaan) yang baik dalam hidup kita.

Sehingga hari-hari dan malam-malam kita selepas Ramadhan, yaitu di sebelas bulan lain di luar Ramadhan tetap berada dalam iman yang kuat menancap di dada. Karena sejatinya Ramadhan adalah bulan latihan, bulan penggemblengan untuk melatih diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang saleh, seperti shalat tepat waktu, tadarussan, bersedekah, puasa (menahan segala nafsu), mendirikan shalat malam hingga terbentuk diri kita menjadi hamba yang bertakwa.

Halaman
12

Berita Terkini