Laporan Nani HS | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -- Mengitari Pasar Aceh, Banda Aceh, selama Ramadhan 1439 ini, memang beda nyata dengan hari biasa.
Sungguh arena jual beli di belakang Masjid Raya Baiturrahman tersebut padat pembelanja, dan hampir tidak ada blok-blok yang kosong pelanggannya.
Apa saja yang dibeli? Umumnya alas kaki, pakaian, perangkat shalat, dan perhiasan (termasuk jenis imitasi).
Adalah aksesoris replika berlian dan replika emas putih banyak diminati, kendati yang paling mahal adalah jenis “permata hitam”.
Bahkan mereka dari kelas menengah tak segan atau risih datang ke counter-counter perhiasan replika itu.
Menurut salah seorang pedagang yang bercokol di Pasar Aceh Baru, Ary, peminat dari kelas menengah memang sengaja membeli perhiasan yang imitasi.
Karena menurut komentar dari pelanggannya, untuk apa beli yang asli. Mereka tak merasa perlu investasi di perhiasan asli yang banyak merogoh rupiah.
Baca: Pemko Harus Cari Solusi Untuk Pasar Aceh Baru
Apalagi emas putih yang kalau dijual kembali, banyak menyusut harganya. Karena tampilan perhiasan replika sekarang sudah mendekati warna dan bentuk aslinya.
“Banyak ibuk-ibuk pejabat yang belanja sama saya lah. Menurut mereka, biarpun perhiasan imitasi tapi sepintas mirip aslinya. Apalagi kalau dipakai malam hari. Lagi pula sekarang bila aksesorisnya mulai pudar, kan bisa disepuh lagi. Murah lagi. Mereka dengan mengeluarkan uang tidak terlalu banyak sudah bisa membeli beberapa set perhiasan. Kan bisa gonta ganti pakeknya," sebutnya.
Nah, sekarang kan lagi ngetrend aksesoris replika jenis permata berlian dengan ikatan replika emas putih, atau replika emas merah, kata Ary yang menurutnya rata-rata pedagang perhiasan imitasi di Pasar Aceh dan seputarnya, minimal bisa punya omset Rp 70 jt/bulan di luar Ramadhan.
Apalagi dalam Ramadhan. Omset itu, hampir sama dengan pendapatan pedagang pakaian.
Amatan Serambinews.com, kenyataan tersebut memang benar. Mereka tetap eksis, bahkan ada yang muncul musiman dan mengisi ruang-ruang kaki lima.
Baca: VIDEO - Emak-emak Curi 50 Gram Emas di Toko Perhiasan, Perhatikan Gerakan Tangannya!
Sepertinya mereka juga membaca situasi minat pembeli. Minimal kebanyakan pedagang aksesoris imitasi tersebut memamerkan perhiasan “emas putih” dengan hiasan “permata” yang umumnya berwarna putih.
Hanya sejumlah kecil yang punya “permata hitam (vier)”. Jenis ini satu gelang saja rata-rata dihargakan Rp400.000, cincin diatas Rp100.000.