Bayangkan, bagaimana bisa 30 anggota Kopassus menyerang maskas pemberontak yang ditinggali ribuan orang?
Strategi cerdas pun dilakukan, tanpa diawali gempuran bom.
Baca: Ini Lokasi Pemondokan Jamaah Haji Aceh di Mekkah, Terdekat Sekitar 900 Meter dari Masjidil Haram
Baca: BREAKING NEWS – Pesantren Nur Yaqdhah Labuhan Haji Barat Aceh Selatan Terbakar
Tepat pukul 12 malam, anggota Kopassus ini beraksi.
Mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.
Kain putih itu pun melayang-layang tertebak angin malam.
Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.
Ya, mereka sengaja mengayamar menjadi hantu. Hal ini dilakukan untuk menundukan pasukan pemberontak itu.
Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.
Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.
Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.
Padahal, mereka memiliki senjata lengkap, tapi kali ini pemberontak itu tak bisa berkutik.
Kala itu, mereka percaya ada hantu putih di hadapan mereka. Oleh karena itu, mereka tak berani melawan.
Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3000 pemberontak menyerah mohon ampun.
Baca: Remaja Masjid Blang Baroe Kumpul Uang, Beli Alquran Lalu Sumbang untuk Anak Yatim
Baca: Korban Kebakaran di Sigli Sesalkan Kinerja Petugas Pemadam, Ini Penjelasan BPBD
Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya.
Namun, ini adalah strategi nyata yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah penjaga perdamaian PBB.
Keberhasilan 30 hantu putih ini, membuat warga Kongo kagum.